Rabu, 24 Mei 2017

Problem dan Produk Pengembangan Kurikulum



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Dalam penerapan kurikulum diperlukan adanya Produk kurikulum yang dalam panduan kurikulum memberikan banyak saran kepada guru untuk mengajar satu mata pelajaran, suatu subyek pada tingkat tertentu kelas, seluruh urutan, atau daerah tertentu.Penididikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia dimuka bumi ini.Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia.Dalam kondisi apapun manusia tidak dapat menolak efek dari penerapan pendidikan.
Pendidikan adalah suatu usaha manusia untuk mengubah sikap dan tata laku seseorang atau sekolompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha manusia untuk memanusiakan  manusia itu sendiri. Dalam penididkan terdapat dua subjek pokok yang saling berinteraksi.Kedua subjek itu adalah pendidik dan subjek didik.Subjek-subjek itu tidak harus selalu manusia, tetapi dapat berupa media atau alat-alat pendidikan.Sehingga pada pendidikan terjadi interaksi antara pendidik dengan subjek didik guna mencapai tujuan pendidikan. Dalam pelaksanaan prroduk kurikulum akan terjadi permasalahan-permasalahan di lapangan yang menjadi dasar untuk perbaikan kea rah yang lebih baik ke depannya. Untuk itu perlu dibahas mengenai hal tersebut.
B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalahnya adalah :
1.      Apa saja problem dalam pengembangan kurikulum?
2.      Bagaimana produk dalam pengembagan kurikulum?

C.    TUJUAN
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memperoleh penjelasan tentang permasalahan dan produk dalam pengembangan kurikulum. Permasalahan dan produk pengembsngan kurikulum yang ada berdasar kajian pustaka yang telah ditentukan.


BAB II
PEMBAHASAN
A.      Permasalahan dalam Pengembangan Kurikulum
1.      Prinsif-Prinsif Pengembangan Kurikulum
Dalam usaha untuk mengembangkan kurikulum ada beberapa prinsip dasar yang harus kita perhatikan. agar kurikulum yang kita jalankan benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan. Prinsip-prinsip dasar yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru.
Secara gramatikal prinsip berarti asas, dasar, keyakinan, dan pendirian. Dari pengertian di atas tersirat makna bahwa kata prinsip itu menunjukan pada suatu hal yang sangat penting, mendasar, harus diperhatikan, memiliki sifat mengatur dan mengarahkan, serta sesuatu yang biasanya selalu ada atau terjadi pada situasi dan kondisi yang serupa. Prinsip memiliki fungsi yang sangat penting dalam kaitannya dengan keberadaanya sesuatu. Dengan mengenali prinsip dan memperhatikan prinsip, maka akan bisa menjadikan sesuatu itu lebih efektif dan efisien. Prinsip juga mencerminkan tentang hakikat yang dikandung oleh sesuatu, mungkin produk atau proses, dan bersifat memberikan rambu-rambu aturan main yang harus diikiti untuk mencapai tujuan secara benar.
Kurikulum perlu dikembangkan agar mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan dari pengembangan kurikulum, para pengembangan perlu memahami berbagai masalah dalam pengembangan kurikulum. Ada 8prinsif dalam pengembangan kurikulum yaitu:
a.      Bidang Cakupan (Scope)
Bidang cakupan bisa didefinisikan keluasan dari kurikulum meliputi keluasan topik, pengalaman belajar, aktivitas, pengorganisasian unsur-unsur kurikulum serta hubungan pengintegrasian dan pengorganisasian berbagai unsur-unsur kurikulum tersebut. Dengan kata lain cakupan mengacu pada apa unsur-unsur kurikulum, apa pengelolaan dan hubungan peintegrasian unsur-unsur kurikulum.
Untuk menentukan bidang cakupan, beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengembang kurikulum, yaitu:
1)      pengorganisasian berbagai unsur dan hubungan antar unsur kurikulum. Pengembang kurikulum sebaiknya dapat melakukan hal ini, sebab konsep, pengetahuan dan keterampilan saat ini tidak terbatas,
2)      perkembangan dan kemajuan IPTEK begitu pesat, oleh sebab itu pengembang kurikulum perlu memprediksi perkembangan dan kemajuan IPTEK dimasa depan,
3)      tujuan perlu diorganisir berdasarkan pengalaman belajar, topik, hubungan antar unsur kurikulum, tujuan inklusif, pengorganisasian tujuan khusus dari tujuan umum,
4)      pengambilan keputusan jadi atau tidak skope untuk digunakan sebagai cakupan dalam kurikulum.

b.            Relevansi
Relevansi adalah menyangkut kegunaan dan kebermaknaan suatu kurikulum bagi orang, masyarakat, dan bangsa. Artinya bahwa kurikulum perlu dikembangkan agar memiliki kegunaan dan kebermaknaan bagi orang, masyarakat, dan bangsa.
Sulitnya menetukan relevansi dari banyak interpretasi .Apa yang dianggap untuk daerah pinggiran kota relevan belum tentu relevan bagi daerah pusat kota.
Prinsip relevansi ada dua jenis yaitu relevansi eksternal (eksternal relevance) dan relevansi internal. (internal relevance) artinya bahwa kurikulum itu harus sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, baik tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang ada pada masa kini maupun kebutuhan yang di prediksi pada masa yang akan datang. Intinya, bahwa kurikulum itu harus bisa menyiapkan program belajar bagi anak untuk menyiapkan anak agar bisa memenuhi harapan dan situasi kebutuhan dan kondisi kehidupan masyarakat tempat dimana ia berada. Agar kurikulum bisa memenuhi konsep relevansi eksternal, seorang pengembang kurikulum harus memiliki pengetahuan dan wawasan tentang kehidupan masyarakat pada masa kini dan masa datang.
Sedangkan relevansi eksternal (eksternal relevance) yaitu kesesuaian antar komponen kurikulum itu sendiri. Kurikulum merupakan suatu sistem yang di bangun oleh sub sistem atau komponen tujuan, isi, metode, dan evaluasi yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu, belajar dan kemampuan siswa. Suatu kurikulum yang baik adalah yang memenuhi syarat relevansi internal, yaitua danya koherensi dan konsistensi antar komponennya. Ketidak sesuaian antar komponen-komponen ini akan menyebabkan kurikulum tidak akan bisa mencapai tujuannya secara optimal. Implikasi dari prinsip ini yaitu seorang pengembang kurikulum harus bisa paham betul tentang jenis dan hakikat dari tujuan kurikulum, isi kurikulum, metode pembelajaran, dan sistem evaluasi.

c.             Keseimbangan
Kurikulum dikembangkan sebaiknya memiliki keseimbangan. Beberapa variabel yang perlu dipertimbangkan terkait dengan keseimbangan. Variabel-variabel tersebut adalah:
1)           kurikulum yang berpusat pada siswa dan berpusat pada pelajaran
2)           kebutuhan siswa dan kebutuhan masyarakat
3)           pendidikan umum dan pendidikan khusus
4)           luas dan dalamnya kurikulum
5)           domain kognitif, afektif dan psikomotor,
6)           pendidikan individual dan masyarakat,
7)           inovasi dan tradisi,
8)           logis dan psikologis,
9)           kebutuhan akademis yang diharapkan,
10)       metode, pengalaman dan strategi,
11)       dunia kerja dan permainan,
12)       disiplin kelembagaan, sekolah dan masyarakat sebagai sumber daya dalam pendidikan,
13)       tujuan-tujuan kelembagaan
14)       disiplin ilmu

d.            Pengintegrasian
Para pengembang kurikulum perlu memperhatikan pemaduan, penggabungan dan penyatuan antar disiplin ilmu. Namun demikian hal ini bukanlah menjadi keharusan, bergantung pada filosofi yang dijadikan pendangan dalam pengembangan kurikulum. 
e.             Rangkaian (Sekuens)
Sekuen adalah susunan atau urutan pengelompokkan kegiatan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan kurikulum. Pengembang kurikulum perlu memperhatikan rangkaian unsur-unsur kurikulum. Dengan kata lain sekuen mencakup kapan dan dimana poko-pokok bahasan ditempatkan dan dilaksanakan. Sekuen merupakan pengaturan unit-unit dan materi pembelajaran secara logis dan kronologi menurut unit, lembaga dan tingkatannya. Beberapa panduan yang dapat dijadikan rujukan dalam menyusun penyusunan unsur kurikulum.
1)     Dimulai dari yang sederhana menuju ke yang kompleks.
2)     Menurut alur kronologis.
3)     Balikan dari alur kronologis.
4)     Dari geografis yang jauh menuju dekat, atau dari yang dekat menuju yang jauh
5)     Dari yang konkret ke yang abstrak.
6)     Dari umum ke khusus, atau dari khusus ke yang umum.
Secara garis besar ada tiga konsep sekuens yaitu: sekuen menurut kebutuhan, sekuen makros dan sekuen mikro. Hal yang perlu pula diperhatikan oleh pengembang kurikulum adalah tingkat kedewasaan, latar belakang pengalaman, tingkat kematangan, ketertarikan atau minat siswa, tingkat kegunaan dan kesukaran materi pembelajaran.

f.             Kontinuitas
Makna kontinuitas adalah pengulangan vertikal, yang kompleks dan canggih dalam upaya meningkatkan hasil belajar. Pengulangan tidak hanya berarti pengulangan konten pembelajaran, namun sebagai pengulangan unsur-unsur kurikulum. Dengan kata lain kontinuitas merupakan rencana introduksi dan reintroduksi unit-unit materi yang sama di berbagai tingkatan dalam upaya meningkatkan pemahaman yang kompleks dan komprehensif.
Prinsip kontinuitas artinya kurikulum itu dikembangkan secara berkesinambungan. Kesinambungan ini meliputi sinambung antar kelas, maupun sinambung antar jenjang pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar proses pendidikan atau belajar siswa bisa maju secara sistematis, pendidikan pada kelas atau jenjang yang lebih rendah harus menjadi dasar dan dilanjutkan pada kelas dan jenjang yang ada di atasnya.
Dengan demikian akan terhindar dari tidak terpenuhinya kemampuan prasyarat awal siswa (prerequisite) untruk mengikuti pendidikan pada kelas atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi, juga terhindar dari adanya pengulangan-pengulangan program dan aktivitas belajar yang tidak perlu (negatively over laping) yang bisa menimbulkan pemborosan waktu, tenaga, dan dana. Untuk itu, perlu adanya kerjasama diantara para pengembang kurikulum dari berbagai kelas dan jenjang pendidikan.

g.            Artikulasi
Artikulasi adalah pertautan horisontal  atau korelasi antara unsur atau kelompok lintas tingkatan sekolah. Dengan kata lain artikulasi merupakan sekuens unit-unit pembelajaran secara lintas tingkatan.

h.            Kemampuan Transfer
Pengembang kurikulum perlu  memperhatikan unsur-unsur yang perlu ditransfer. Untuk itu pengembang kurikulum perlu menentukan tujuan, menyeleksi isi atau materi dan meyeleksi strategi pembelajaran yang mengarah pada pendayagunaan proses transfer secara maksimal.

2.        Implikasi Masalah Kurikulum Berkelanjutan
Mengingatjangkauan danbanyak aspekmasalahkurikulum, hal ini bergunauntuk mendefinisikansecara singkat tanggung jawabpekerjakurikulum. PekerjaKurikulummengurusmasalah:
a.       Scopeketikamemilihtopik yang akandipelajari danmenentukantujuan instruksional
b.      Relevansiketika "efek suatukesesuaianantara sistemdi sekolahdantatanan sosial
c.       Balanceketikamereka mempertahankansettertentudari unsurproporsional
d.      Integrasiketika merekaberusahauntuk menyatukansubyek masalah
e.       Urutanketika merekamenentukanurutanmateri pelajaranakan dibuatuntuksiswa
f.       Kontinuitasketika mereka memeriksakurikulumsetiaptingkat kelasuntuk menemukan di manaunitkontenyang bermanfaatdapatdiulang padapeningkatan tingkatkompleksitas
g.      Artikulasiketika mereka memeriksakurikulumdisiplin masing-masingpada setiaptingkat kelasuntuk memastikansubyekmengalirberurutanmelintasi batas-batastingkat kelas
h.      kemampuan transferketika mereka mencaricara untuk mencapaitransferbelajar maksimum

3.        Permasalahan Kurikulum
Beberapa gerakanperubahan  yangbaik dari peranperencanakurikulumatau modifikasidisebabkan oleh cara di manasekolahmengaturuntuk pengembangankurikulum.
Perencanakurikulumditerpakekuatan sosial dan politikyang kuat, beberapaberasal darikelompok penekandan beberapadari masyarakatpada umumnya. Beberapakeinginandari keduakelompok penekandanmasyarakat umumnyatelahdisahkan, terutamadi tingkat federal.
Di antaraisu-isu kontemporeryang signifikanyang dihadapipekerjakurikulumadalah:
a.       Alternatif pilihandalam pendidikan
Gerakanke arah pilihan alternatifdalam pendidikantelahjauh melampauisekolahgratis, sekolahetalase, sekolah dikabupaten bagi anak dan remaja denganmasalah perilaku. Sebagian besarsekolah-sekolah alternatiftelah dianggapsebagai penguatansistem sekolah umum. Jauhlebih mengancamdengan pendidikan umumadalahkesempatan berkembangbagi orangtuauntuk memilih(1) publik atau swastasekolahselainsekolah umumyanganak-anak telah ditetapkanolehkabupaten dan(2) home schools.
PemilihanSekolah Umumatau Swasta. Dalam beberapa tahun terakhir, tekanan telah membangkitkanuntuk mendukungpilihan orang tuasekolahapakah sekolah publik atau swasta..Biasanya,orang tuayang memiliki anakdalam sistemsekolah umumharusmengirim merekake sekolah-sekolahdalamkecamatandistriksekolah setempat. Orang tuadapat mengirimkananak-anak merekake sekolah-sekolahdi luarkecamatanhanya dalam kasus khususseperti sekolahmagnet atauprogram lainyang tidak tersediadalamkecamatanyang ditunjuk. Tidak puas dengansekolah umum, orang tuatelah membuatkemajuan dalammendapatkanhak untuk memilihsekolah anaknyadengan demikian, menerima dukungankeuangan daripemerintah negara bagian danlokal.
Home schools adalahFenomena yang berkembangyang jugaketidaknyamananpersonilsekolah umumadalahmeningkatnya popularitashome schoolingsebagai alternatif untukpendidikan umum. Sebelumnyasekolah umumberusahamemberikan alternatifpendidikan di bawahpengawasan dankendali mereka, sekolahrumahberusaha untuk memberikanpendidikan alternatifdi luarkendaliadministratorsekolah umum.
Pendidikananak-anakdi rumahmenurut JohnHolt, salah satu eksponenterkemukahome schooling, telah mendorongorang tua untukmembawa anak-anakmerekakeluar darisekolah negeri danmenyediakan pendidikanmereka di rumah? JohnNaisbittmerasakankenaikanhome schoolingsebagaibagian dari gerakanmembantu nasional sendiri'di manakelompok masyarakatmembentukuntuk memecahkan masalahtidak hanyamenyangkutpendidikan, tetapijugakejahatan, distribusimakanan bagi yang membutuhkan, dan kesehatan.Home schoolingtelah mengancamtradisi waktu wajib belajar.

b.      Penekanan padadasar-dasar danakademisi
Tantangan bagiperencanakurikulumsaat ini adalahuntuk memenuhi keinginanmasyarakat/ bisa membaca dankurikulumini cukup luas untukmemungkinkanpertumbuhan pribadi danperkembangan individu. Salah satu tandapositif yang berasal daripenekanan padadasar-dasaradalah identifikasiberpikir kritissebagaiketerampilan dasar, seiring dengan meningkatnyaupayaguruuntuk membantu. peserta didikmengembangkan keterampilanberpikir.
Dapat menetapkanstandar-khususnya menerima standaratau kompetensisiswa diharapkanuntuk mencapaitingkatan kelasdanlulus dari sekolahtinggi.Doronganawaltelahmenentukankompetensiminimal dalambidang keterampilandasar, tetapiproses tersebut sekarangmeliputibidang studitambahan.
Perencanakurikulumdapatmengalihkan perhatian mereka untukmerancangcara pengorganisasiankurikulum yang lebih baik, merancangkompetensi kegiatanbelajar mengajar, mencari cara untuk memperbaikikekurangansiswa dalamkompetensitertentuseperti yang diungkapkan olehtes, dan merancangprogram-programyang melampauikompetensiminimal.
Guru kelassering menemukankurikulum merekaditentukanuntuk olehnegara ataudistrik sekolah. Meskipun laki-lakidan perempuantidak bisahidup dengan baiktanpaketerampilan dasar, mereka tidakbisahidup dengan baikdenganketerampilan dasarsaja.Harus adaruang untukhumaniora danuntuk mengembangkankonsep diri, keterampilan sosial, dan kepentinganseumur hidup, semua yangtelah menjadi bagian darikurikulum sekolahselama beberapa dekade.
c.       Pendidikan Bilingual
Para pendukungpendidikan bilingual, bagaimanapun, percaya bahwapembatasanpendidikan bilingualdanpenunjukanbahasa Inggrissebagai bahasa resmiakandiskriminatif. Merekamempertahankan bahwapendekatanpembelajaranbahasa Inggris-hanya mempengaruhi belajaranak-anakyang bukan penuturasli bahasa Inggris.
Perencanakurikulum sertamasyarakatjugadibagimengenaidefinisiyang tepat dari"bilingual" dan "bicultural." Untuk beberapa orang,pendidikan bilingualmungkinhanya berartimenyiapkankelas bahasa Inggrisbagi siswayang bukan penuturasli bahasa Inggris. Lainnyaseringmemperpanjangpendidikan bilingualuntuk memasukkandimensitambahan.
Pendidikdalam perselisihanmengenai apakahprogram yang dirancang untukmempromosikanpenguasaan bahasa Inggrisharus memungkinkan untukinstruksisiswadalam bahasa ibu merekasampai merekamencapai keterampilanbahasa Inggrisatau harusmembenamkansiswadalam bahasa Inggrisdari awal. DepartemenPendidikan Amerika Serikatbiasanya diperlukansekolah yanginginmenerima danapendidikan bilingualuntuk memberikan instruksi dalambahasa asli.KetikaDepartemen Pendidikan Amerika Serikatberusaha untukmemaksaFairfaxCounty,Virginia, untuk menawarkaninstruksi kepadasemua siswadalam bahasa ibu mereka, Fairfaxmengajukan gugatandengan alasan bahwaprogrambahasa Inggrisintensif bagipenutur bahasa lainseperti yang ditunjukkanolehskor tes mereka.Pendidikan bilingualterus menjadiisu yang sensitif. Terkaitisuintegrasiras/etnisdan keragaman budaya.
d.      Literacy Budaya
Sejaksekolahpertama kali diciptakan, kemampuan untuk membacadan menulis-telah menjadi tujuan utama pengajaran, namun, bahkan hari inisistem pendidikan kitagagaluntuk mencapai tujuan tersebut. pengetahuan umumyang luas yangidealnya harusdimiliki olehsemua anggota masyarakatdemokrasi kita. Meskipununsur-unsurpengetahuan inidapat berubah dari waktuke waktu, sebagian besar itemtetap samaatauberubah perlahan-lahan. Para pendukungnegarabudaya keaksaraanyangmemiliki pengetahuaninimemungkinkan seseoranguntuk membacadenganpemahaman, untukmengkomunikasikan pikirandengan orang laindalam masyarakat kita, untuk berkontribusi padapengembanganmasyarakat kita, danuntuk membuka pintuyang mengarah kekeberhasilan dalammasyarakat Amerika.
e.       Penyediaanuntuk anak cacat
Pendidikanuntuk SemuaAnakCacat menurut Undang-Undangtahun 1975,disusun untukmenghapuskan diskriminasiterhadap orang cacat. Sekolahharus membuatketentuan khususuntuk memastikanbahwa semuaanak-anak cacatmenerima"kebebasandan ketepatan" pendidikanUntuk mencapai tujuan ini, sekolahharus mengembangkan rencanapendidikanindividual(IEP) untuk setiapanak cacatdan harus memastikan bahwasetiap anakcacatakanditempatkan ditempat yang sesuaiIEP, yang mencakup tujuankinerja tahunanuntuk setiap anakdanharus ditinjausetiap tahun, memerlukanwaktu yang cukup. Menentukanprogram pendidikanyang tepat danpenempatan terbaikuntuk setiap anakmembutuhkanpenilaiansulit denganguru dan administrator.Undang-undangmenetapkan bahwa siswacacatakan"diarus diutamakan"-yaitu, diajarkan dikelas regulerdengannonhandicappedanak-kecuali cacatmerekabegitu parah sehingga merekatidak dapat diajarkansecara efektif dalamkelas reguler. Pendidiktidak setujumengenai apakahanak-anakcacatpaling baik diajarkan denganpenempatandikelas reguleratau khusus.


f.       Pendidikan Kesehatan
Konvergensikebutuhan siswadan kebutuhanmasyarakatdapat ditemukandarimasalahyang berhubungan dengan kesehatanyang dialamioleh orang-orangmuda saat ini.Selainmenawarkan programlamadarikebugaran fisik, kesehatan, dan pendidikangizi, sekolahdihadapkandengan sejumlahmasalah "krisis" kesehatanmungkin permintaan perhatiandekat dansegeraperencanakurikulum lebih baik. Secara khusus,sekolahsedang mencari carauntuk menanggapipenggunaan danpenyalahgunaan alkohol, obat-obatan, dan tembakau, dengantingginya insidenkehamilan remaja, danprevalensipenyakit menular seksual, termasukacquired immune deficiency syndrome(AIDS).
Masyarakattampaknya berada dalamkesepakatanyang agak umumtentang tanggapansekolahdengan penggunaanalkohol, obat-obatan, (baikresep dan nonprescription), dan tembakau. Legislatif negara, yang mencerminkanopini publik, dalam beberapa kasus, member  mandattentangpenggunaan danpenyalahgunaanzat ini. Meskipunserangansekolahpada penggunaandanpenyalahgunaan alkohol, obat-obatan, dan tembakau, penggunaandi kalangan anak mudatetap tinggi. Namun demikian, angka-angkamenunjukkan bahwakeuntunganyang terbatastelah dibuat dalammengurangi penggunaanzat-zat ini. Selain itu, masyarakatmendukung upayasekolahuntuk mendidik kaum mudatentang bahayaproduk tersebut.
Dibidangpendidikan seks, bagaimanapun, orang tua danwargamasyarakat lainnyadalam perselisihantajam.Sikapberkisar daridukungan untukprogram pendidikanseks yang kuatdisekolah untukmenghindaritopik. Sikapdari berbagaikelompok agama dan etnissangat berbedapada responsekolahharus mengambilarahmasalah seksual. Karenapendidikan sekssarat nilai, beberapa orang percayaprogram-sekolah harusterbatas padaakademisi.
Perencanakurikulumcenderung menghadapikontroversiposisiapapun yang mereka ambilberkaitan denganpendidikan seks. Jikamereka menempatkanpendidikan seks disekolah-sekolah, sebagian masyarakatakan keberatan dengankehadirannyadalam kurikulum. Jikamereka mengabaikanpendidikan seks, para kritikus mengatakan bahwasekolahmengabaikantanggung jawab mereka dantidak memenuhikebutuhan peserta didikatau masyarakat. Jika merekamembentuk suatu pendekatanbiologis murniuntukpendidikan seksatau mencobauntuk mengajarkonten seksualdalam konteksbebas nilai, kritikmuncul karenasekolahtelahmenghilangkanaspekpelajaran moral, dan banyak orangberpendapatbahwadimensi morallebihpenting daripadabiologis, jika merekamemperkenalkanpendidikan moralyaitu,nilai-nilaiyangakan diajarkan
Pendidikdan masyarakat, oleh dan besar, setuju bahwasekolah memilikitanggung jawab untukmembantu kaum mudamengembangkanpengetahuan dan sikapyang diperlukan untukmelestarikan danmeningkatkankesehatanmereka sendiri danbangsa. Dengan demikian, mencontohkanprinsipadaptasikurikulumdengan kebutuhanpeserta didik, masyarakat, waktu, danmateri pelajaran, sekolahtelah memodifikasikurikulum pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan,danilmu sosialuntuk menggabungkanstudikritis kesehatandanmasalah sosial. Perencanakurikulumdapatmembuat argumen yang meyakinkanbahwapelestariankesehatandan kesejahteraanrakyat Amerika(dan karena itu, bangsa) adalahketerampilan hidupyang palingdasar dari semua. Dalamurgensi,itumelampauikemampuan berpikir, membaca, menulis, dan berhitung.
g.      Integrasi ras/etnisdan keragaman budaya
Untuk mengurangi konflikrasial danmencegah masalahtimbulnya rasial, banyak sistem sekolahtelah membentukkomitemultirasyang tugasnya adalahuntuk merekomendasikansolusiketegangandan insidenkonflikantara kelompok-kelompokras. Komitemultirasdanseluruhfakultasmenemukan bahwa, dalam rangka untuk menghilangkansikapnegatifdan konflik, mereka harusmenganalisis semua aspeksekolah, termasuk"hidden kurikulum"-iklim sekolah, hubungan sosialantara individu-individudan kelompok, nilai-nilaidan sikapyang dimiliki olehkeduamahasiswa dan dosen, menekan padaperilakusiswa, harapantak terucapkan, dan kodeetiktak tertulis.
h.      Agamadi sekolah-sekolah
Semakin, pendidik dan orang lainmengekspresikankeprihatinan ataskegagalansekolahuntuk menyertakantentang kontribusidanpengaruh agama. Beberapaguru danpenulisbuku pelajarantakut bahwamerekamungkin menyinggungkepekaanmasyarakat, menyimpang jauhseluruhnya dari agama.
Sebuahkurikulum yang relevanakanmenggabungkanstudiperbandingan agamasebagaibagian daripendidikan umumdarisetiap siswa.
i.        Protes atasbuku sekolah
Untukmenanggapiberbagai tekanansosial dan politik, perencanakurikulumperlu tidak hanyapengetahuan profesionaldan keterampilan, tetapi juga keterampilan dalamhubungan masyarakat danbekerja sama dengankelompok masyarakat. Ketika berhadapan denganisu-isu kontroversialdalam kurikulum, mereka harus memilikisaluran melalui manamereka dapat menentukankeseriusanmasalah, kekuatanperasaanmasyarakat, dan cara-caradi manamasalahdapatdiselesaikansebelum mereka menjadibesar dantidak proporsional.
j.        Seksisme
Di beberapa Negara anak laki-lakimendominasiinteraksikelas danmendapat perhatian lebihdari gurudaripadaanak perempuan.Sikapanak-anak tentangperan genderyang dibentukawal dan, seperti banyaksikap dannilai-nilai, sangat dipengaruhioleh kerabatanak-anakkepada orang lain-orang tua,, teman dekat, guru, pelatih, model peran, dan orang lainyangmereka hormati.Sepertirasisme, stereotipseksisdanpraktik diskriminatifsulit untuk memberantas. Namun demikian, pekerja kurikulumharusmelanjutkanuntuk merancangkurikulumyang akan membantu untukmenghilangkan biastidak hanya berdasarkanras, keyakinan, danasal negara,tetapi juga padajenis kelamin.
k.      Seluruh bahasa.
Literasipendidikanyaitu,pengembangan keterampilanlinguistikmembaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan-telah melalui sejumlah transformasidalam kurikulum dan pengajaran. Lokal, negara bagian, dan penilaiansecara nasionalkonsistenmenunjukkan bahwamurid-murid memiliki kekurangan dalamkemampuan bahasa. Prestasiburuksiswa dalamproses dasartelah menimbulkanketidakpuasanorangtua danumumdengankurikulumsekolahpublik. Tekananuntuk melakukan reformasidi daerah inimengakibatkan gerakan "kembali ke dasar".

4.      Dampak Permasalahan Kurikulum Terhadap Kurikulum
a.       Organisasi Guru
b.      Peningkatan Desiminasi
c.       Peningkatan penelitian
d.      Peningkatan persiapan
e.        
B. Produk Kurikulum
Sistem kurikulum terbentuk oleh empat komponen yaitu, komponen tujuan, isi kurikulum, metode atau strategi, pencapaian tujuan dan komponen evaluasi. Sebagai suatu sistem,setiap komponen harus saling berkaitan satu sama lain. Manakala salah satu komponen yang terbentuk sistem kurikulum terganggu atau tidak berkaitan dengan komponen lainnya maka sistem kurikulum juga akan terganggu.
Sebuah panduankurikulummungkinakan sangat berbeda darisuatu program studi. Di sisi lain, apa yang disebutpedoman kurikulumdalam satuwilayahdapat disebutsuatu program studidi negara lain. Produkkurikulum yangakan kita bahasadalah:
1.      Panduan kurikulum, program studi, dansilabus
Tigajenis produkkurikulumadalah:
a.       Panduan kurikulum
Sebuah panduankurikulumadalah yang palingumum daritiga jenisbahan. mungkinmencakup kelas tunggal atauwilayah subjekpada tingkatkelastertentu (misalnya, kelas sembilanbahasa Inggris), semua mata pelajaran ditingkat kelastertentu (misalnya, kelas sembilan), urutandalam disiplin(misalnya, seni bahasa), ataubidang minatberlaku untukdua ataulebih programatau tingkat kelas(misalnya, keselamatan kerja). Ketikapanduankurikulummencakupkelas tunggal, mungkin juga bisa disebutsuatu program studi. Namun,pedoman kurikulumadalahalat bantu mengajardengan membantu sarandaripadaprogram studi yang lengkapdi dalamnya.
b.      Program studi
Sebuahprogram studi adalah rencana rinci untukprogram tunggal, termasuk bahanteks (konten). Sebuahcontoh yang terkenal dari suatu produk kurikulum ini adalah Man: A Courseof Study, yangtelah banyak digunakandi sekolah-sekolahdan melihat ditelevision.Sebuahprogram studimeliputiapa yang harusdiajarkan(isi)-Ringkasan teks lengkapdan saran untukbagaimana mengajarkan di kelas.Sebuahprogram studibiasanya menentukanapa yangharus diajarkan, sedangkanpedoman kurikulummungkin menawarkanalternatifkepada guru.
c.       Silabus
Silabusadalahgaris besartopik yang akan dibahasdalam satu kelasatautingkat kelas.
Format PanduanKurikulum
Panduan kurikulumyang digunakandalam setidaknyadua cara. Dalam situasikurang terstrukturdi managuru memilikibanyak fleksibilitasdalam perencanaan, panduankurikulummemberikanbanyak saranbagi guruyang inginmenggunakannya. Dalam halpedoman kurikulumadalah salah satusumber dari managuru dapatmemperolehide untukmengembangkanunit sendirisumber daya, unitpembelajaran, danrencana pelajaran. Dalam situasiyang lebih terstrukturpanduankurikulummenentukantujuanminimal yangsiswa harusmenguasaidalam disiplin.Ini mungkinmenguraikantujuan untuk setiapperiode. Panduan inidapat mengidentifikasibahan ajardan menyarankankegiatan belajar. Inibisa disertai denganpretestdan posttestsuntuk setiap unitatau periodemenandai.
Sebuah panduankurikulumdapatditulisoleh sekelompokguruatauperencanaatauoleh seorang individu. Dalamkasus terakhir, panduanseringditinjau olehspesialis lainsebelumdisebarluaskan dalamsistem sekolah. Bagi mereka yangmenulispanduankurikulum, proses inihampir sama pentingnya denganproduk. Tugasnya untuk membangunpenulis untukmenjelaskan gagasan mereka, untuk mengumpulkan data, untuk menunjukkankreativitas,untuk memilihkonten, menentukan urutannya, dan untukmengorganisasikan pikiran mereka.
Pemeriksaan panduan kurikulum dari berbagai kabupaten di sekolah akan mengungkapkanberbagai format. Beberapa sistems ekolah yang mengembangkan panduan kurikulummengikuti format tunggal. Karenasubstansipanduanbervariasidari formatke format, beberapa kabupaten sekolahmerasa bergunauntuk mempersiapkan lebih dari satu jenispanduan.Banyakpanduan kurikulumadalahdokumen yang panjang, jadi saya tidakakan mencoba untukmereproduksicontohdalam teks ini. Sebaliknya, kitaakanmelihatformatyang seringdigunakan.
Perencanaan kurikulum mengikuti format yang komprehensif akan mencakup komponen-komponen berikut dalam panduan kurikulum untuk tingkat tertentu yaitu:
1. Pendahuluan.
Pendahuluanini mencakupjudulbuku, tingkat subjek dankelasyangpanduanditunjuk, dan saran yang dapat membantupengguna.
2. Tujuan instruksional umum
tujuan instruksional(disebut tujuanumum) dinyatakandalam istilahnonbehavioral. Tujuan instruksionalharus berhubungan dengantujuankurikulumsekolahdan tujuan umum.
3. Tujuan instruksional khusus
Tujuan instruksional(disebut spesifik, kinerja, atautujuan perilakuoleh beberapaperencana) untuktingkat kelastertentusubjekharus dinyatakandalam istilah perilakudanharus mencakup semuatiga domainpembelajaran, jika semuadapat dipakai.
4. Kegiatan belajar.
Pengalaman belajaryang dapat digunakanoleh gurudengan muridharusdiusulkan danditempatkandalam urutanpilihan.
5. Teknik evaluasi.
Saranharus diberikankepada gurutentang cara untuk mengevaluasiprestasi siswa. Bagian inipanduan inidapat mencakupsaran umumpada evaluasi, item tessampel, atau bahkanteslengkap.
6. Sumber daya.
Perhatianharus diberikan untuksumber daya manusia-orang yang mungkindipanggil untukmembantudengan isibuku-dan sumber daya material,termasuk buku, alat bantu audio visual, dan fasilitas.
Beberapa penulisdaripanduanyang komprehensifjuga mencakupgaristopikalkonten.Tidak adaupaya dilakukan untukmemisahkantujuan dan sasarandalamperiode waktu, tidak pulakomponensequencingbagi guru. Format initidakpreskriptif. Panduanalam iniadalahalat-alat bantu bagi guru profesional.Mereka menawarkanfleksibilitas untukguru, yangdapat memilihatau menolaksalah satutujuanyang disarankan, tujuan, kegiatan, teknik evaluasi, atau sumber daya.
Beberapa perencana kurikulum lebih memilih panduan komprehensif dalam format berikut:
Tema
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Kegiatan
Teknik Evaluasi
Sumber







Meskipun guru dapat melaksanakan pilihan kegiatan dan sumber daya tambahan belajar, mereka harus bertanggung jawab atas prestasi siswa setiap periode. Tes tertulis lokal untuk menilai penguasaan siswa terhadap tujuan yang diberikan pada setiap akhir periode.
Ketiga format dapat digabungkan dan diperluas. Test-coding dapat ditambahkan ke format lengkap. Indikator perilaku atau kinerja dapat dimasukkan untuk memperbaiki tujuan perilaku atau kinerja. Tidak peduli apa format diikuti dengan sistem sekolah, panduan kurikulum harus digunakan dan direvisi secara berkala. Ini adalah rahasia umum bahwa panduan kurikulum sering ditulis untuk memenuhi mandat lokal atau negara. Setelah menyelesaikan tugas menulis dokumen, guru menuliskan dan mengumpulkan masalah yang ada dilapangan. Kegagalan guru untuk menggunakan panduan kurikulum sekali lagi menunjukkan bahwa komitmen terhadap proses tersebut merupakan unsur penting. Panduan kurikulum yang diturunkan, misalnya, menghasilkan sedikit komitmen. Mereka dapat diikuti karena kebutuhan tetapi tanpa antusiasme. Bahkan mereka panduan yang ditulis oleh guru bukan oleh konsultan kurikulum akan diterima hanya jika guru menganggap tugas sebagai berguna bagi mereka selain sebagai respon terhadap arahan dari superordinates.




2.      Unit sumber daya
Sebuah unitsumber daya, yang disebut unit sumberoleh beberapapekerja kurikulum, adalah suatu susunan bahan dankegiatan di sekitartopiktertentu atau masalah. Unitsumber dayaadalah produkkurikulum yangberada di antaraunitgurubelajardanprogram studiataupanduan kurikulum.
Unitsumber dayamerupakansumberinformasidan ide-idebagi guru untuk menggunakan.Tujuanutamadari unitsumber dayaadalah untuk memberikanide-idebagi seorang guru yangingin membuatsendirisatuanpembelajaranpada topik yang sama. Unitsumber dayajuga berisi banyaksarandan informasiyang akanmembantuguru dalambahan yang ditemukan dalambuku teksdasar.
Unitsumber dayadapat mempersingkatwaktuperencanaangurudanmenyederhanakanpekerjaandalam pembangunanunitpembelajaran bagikelas.Pada dasarnya, unitsumber daya melayanitujuan umum yang samasebagaiprogram studiataupanduan kurikulum.Perbedaan utamaantara kedua jenisprodukadalah bahwa unitsumber dayayangjauh lebih sempitdalam lingkup, fokus pada topiktertentu daripadapadasatu tahun penuh,area subyek, atau urutan.
3.      Sumber Bahan Kurikulum
Komitekurikulumtelah menciptakanberbagaibahan yang bermanfaat.
Pengembang kurikulumdan lain-lainyang mencarimateri kurikulumdi luarbuku pelajaran danpedomanguru pendamping'mungkin menemukancontohdi beberapa tempat: perpustakaan,kurikulumperguruan tinggi dan universitas, terutamadarisekolah dan departemenpendidikan, pusatkurikulumsistemsekolah umum; gurupusat pendidikan, kantorkonsultankurikulum, departemen pendidikan, dan lembaga-lembaga pelayananpendidikan daerah.
Organisasi profesional sepertiAsosiasi untukPengawasan Pembangunandan Kurikulumdan afiliasinyanegaranyamenghasilkanbanyak bahanbermanfaat. Perusahaan-perusahaan komersialadalah sumberbahankurikulum yangmungkin berguna bagiguru. Banyak perusahaanpenerbitanmenampilkanmateri kurikulumdi konferensiprofesional utama.
Variasi yang besardapat ditemukanbaik dalamformatcetak danmateri kurikulumdalam jenisbahan yang tersedia. Selainpanduan kurikulumyang khas,kita dapat menemukanmateri kurikulumdikemas kekitmultimediayang terdiri darifilm, filmstrips, grafik, kaset, catatan, dan sebagainya.
























BAB III
A.           KESIMPULAN

            Dari uraian pada pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.    Permasalahan dalam pengembangan kurikulum
b.        Bidang cakupan
c.         Relevansi
d.        Keseimbangan
e.         Pengintegrasian
f.         Rangkaian /sekuens
g.        Kontinuitas
h.        Artikulasi
i.          Kemampuan Transfer
2.    Permasalahan-permasalahan kurikulum
j.          Alternatif pilihan dalam pendidikan
k.        Penekanan pada dasar-dasar akademisi
l.          Pendidikan bilingual
m.      Literasi budaya
n.        Penyediaan untuk anak cacat
o.        Pendidikan kesehatan
p.        Integrasi ras/ etnis dan keragaman budaya
q.        Agama di sekolah-sekolah
r.          Protes atas buku sekolah
s.         Seksisme
t.          Seluruh bahasa
3.    Dampak permasalahan kurikulum berkelanjutan
Organisasi guru, Peningkatan desiminasi, Peningkatan penelitian, Peningkatan persiapan
4.    Produk kurikulum terdiri dari:
Panduan kurikulum, Program studi, Silabus


DAFTAR  PUSTAKA


Oliva, Peter  F. (1992).The Developing Curriculum, New York: Harper Collins Publisher.

Cuban, L. (1991). Curriculum Stability and Change. Dalam Handbook of Research on Curriculum. New York : Macmillan Publishing Co.

Fathur (2013). Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP. Di akses melalui http://fatkoer.wordpress.com/2013/07/28/perbedaan-kurikulum-2013-dan-ktsp/. Pada tanggal 5 September 2015.


















  MAKALAH

  PROBLEM DAN PRODUK PENGEMBANGAN KURIKULUM



 









Disusun oleh :
BUDI RAHMAN, M.Pd
NIP 19820426 20060 1 011







  DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
  UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN KANDANGAN
  SDN KANDANGAN KOTA 2
  MEI  2016


 
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu dipanjatkan kehadirat Allah Swt. berkat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul ”Problem dan produk Pengembangan Kurikulum. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. yang telah membawa peradaban umat manusia ini dari zaman kegelapan sampai kepada zaman yang terang benderang yang penuh dengan nur ilahiyah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis tunggu untuk perbaikan penulisan yang akan datang.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan arahan berbagai pihak, khususnya kepala sekolah, rekan-rekan guru dan juga kelurga, dan teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga.
Selanjutnya dengan selesainya pembuatan makalah ini, Penulis juga memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya serta ucapan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan dan semangat untuk selesainya makalah ini, dan juga kepada kepala sekolah dan seluruh rekan – rekan guru yang memberikan saran, dan masukan saya ucapkan beribu terima kasih.
Akhirnya, Penulis ucapkan semoga makalah ini bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya untuk pembaca semuanya. Amin.


Kandangan,     Mei 2016

Penulis,


Budi Rahman
NIP 19820426 20060 1 011






 
DAFTAR ISI


HalamanSampul......................................................................................................................... i
Lembar Pengesahan  ................................................................................................................. ii
Kata Pengantar......................................................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................................................. iv

BAB I         PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang ................................................................................................. 1
B.  Rumusan Masalah............................................................................................. 1
C.  Tujuan.............................................................................................................. 1

BAB II        PEMBAHASAN
A.    Permasalahn dan Pengembangan Kurikulum............................... .................. 2
B.     Produk Kurikulum ........................................................................................ 14

BAB III       PENUTUP
A. Kesimupulan................................................................................................... 20


DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….................................    21





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar