BAB I
PENDAHULUAN
Kita
tidak akan pernah bisa mengatakan bahwa apa yang kita lakukan telah berhasil
atau gagal, tanpa melakukan penilaian terhadap upaya tersebut. Sebagai pendidik
sudah seharusnya melakukan penilaian bila ingin mengetahui apakah pembelajaran
yang telah dilakukan berhasil atau tidak.
Penilaian
hasil belajar merupakan aktivitas yang sangat penting dalam proses pendidikan.
Semua proses di lembaga pendidikan formal pada akhirnya akan bermuara pada
hasil belajar yang diwujudkan secara kuantitatif berupa nilai.
Penilaian
hasil belajar peserta didik dilakukan oleh guru untuk memantau proses,
kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang
dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan. Penilaian juga dapat
memberikan umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan
proses pembelajaran.
Penilaian
merupakan salah aspek penting dalam pembelajaran. Dengan adanya penilaian, kita
bisa mengukur keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Artinya penilaian
dipakai untuk mengukur kualitas perilaku peserta didik, termasuk prestasi
belajarnya.
Penyusunan
perencanaan, pelaksanaan proses, dan penilaian merupakan rangkaian program
pendidikan yang utuh, dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan
satu dengan yang lainnya.
Agar
penilaian yang dilakukan dapat mencerminkan dengan baik hasil pembelajaran,
guru hendaklah mengetahui bagaimana penilaian kelas yang berkualitas. Hal-hal
apa saja yang harus diperhatikan guru dalam melakukan penilaian, dan bagaimana
cara menilai pembelajaran sesuai targetnya. Sebab tanpa guru mengenal dan tidak
tepat menggunakan suatu metode penilaian, maka hasilnya tidak akan mencerminkan
keadaan sebenarnya dari hasil pembelajaran yang ingin dinilai.
BAB II
PENILAIAN
KELAS YANG BERKUALITAS
A. PENGERTIAN
PENILAIAN BERBASIS KELAS
. Penilaian
Berbasis Kelas adalah penilaian yang dilakukan oleh guru dalam rangka proses
pembelajaran.Atau suatu proses pengumpulan dan penggunaan informasi dan hasil
belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru untuk menetapkan tingkat
pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan .
Suatu penilaian kelas
berkualitas selalu dapat
mengukur tujuan yang dimaksudkan dan secara akurat mencerminkan target
pembelajaran yang diinginkan. Selain itu, dalam membuat atau memilih penilaian
itu baiknya mengarah pada tujuan yang dimaksudkan dan keadaan sasaran.
B. TUJUAN DAN
MANFAAT PENILAIAN BERBASIS KELAS
Secara
umum semua jenis penilaian berbasis kelas bertujuan untuk menilai hasil belajar
peserta didik di sekolah ,mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan
kepada masyarakat ,dan untuk mengetahui ketercapaian mutu pendidikan secara
umum .
Manfaat
penilaian berbasis kelas antara lain:
1. Memberi umpan balik pada program jangka pendek yang dilakukan peserta didik
dan guru dalam proses beljar.
2. Memberi kegunaan hasil pembelajaran peserta
didik secara maksimal.
3. Membantu pembuatan laporan lebih bagus dan
menaikan effiensi pembelajaran.
4. Mendorong pengajaran sebagai proses penilain
formatif untuk melakukan umpan balik dan perbaikan hasil peserta didik .
Manfaat bagi
pesrta didik:
1. Memantau pembelajaran dirinya secara lebih
baik.
2. Menitik beratkan pada kebutuhan perubahan
kemampuan,keterampilan dan nilai.
Manfaat bagi
orang tua:
1. Mengetahui kelemahan dan dan peringkat anak
nya.
2. Mendorong orang tua untuk melakukan bimbingan
kepada anaknya.
3. Melibatkan orang tua melakukan diskusi dengan
guru ?sekolah dalam hal perbaikan
peserta didik
C. PRINSIP
PENILAIAN BERBASIS KELAS.
Prinsip-
prinsip dasar dalam pencapaian penilaian
berbasis kelas yang berkualitas yaitu :
1.
Motivasi.
Penilaian
berbasis kelas hendaknya dipandang sebagai upaya untuk mengenal kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki guru maupun peserta didik,yaitu dengan memotivasi
peserta didik sehingga biperoleh hasil yang maksimal.
2.
Validitas
Hasil
penilaian berbasis kelas harus menjamin tercapainya standar
kompetensi,kompetensi dasar,maupun indikator yang dituntut oleh kurikulum
berbasis kompetensi atau kurikulum 2004.
3.
Adil.
Artinya
semua peserta didik harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk dinilai tanpa
membedakan latar belakang sosial –ekonomi,budaya ,bahasa,dan jenis kelamin.
4.
Berkesinambungan.
Penilaian
berbasis kelas hendaknya berkesinambungan antara materi pokok yang satu dengan
materi pokok yang lain.
5.
Bermakna.
Penilaian
berbasis kelas memberikan makna yang lebih luas dalam implementasinya kurikulum
2004.
6.
Menyeluruh.
Penilaian
berbasis kelas hendaknya mencakup aspek:kognitif,afektif,dan psikomotorik.
7.
Edukatif.
Penilaian
berbasis kelas dilakuakn untuk membantu siswa mencapai standar
kompetensi,kompetensi dasar,dan indikator pencapaian belajar yang telah
ditetapkan dalam kurikulum
Kualitas
penilaian kelas yaitu bergantung
pada metode penilaian yang tepat, sampel prestasi atau sasaran yang tepat, kualitas
item atau soal tes yang baik, tugas-tugas, skema skor, dan minimalnya bias. Guru
dalam membuat penilaian kelas harus dapat memilih metode yang tepat. Metode
yang baik dan tepat merupakan kunci
penilaian kelas yang efektif. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru yaitu
:
1.
Tujuan yang jelas (clear
purposes)
2.
Sasaran yang Jelas
(clear targets)
Apa
yang dinilai, apakah sasarannya sudah tepat, apakah sasarannya jelas untuk
siswa.
3.
Desain (sound design)
Bagaimana
menilainya, apa metodenya, kualitas soal atau pertanyaannnya, sampelnya baik atau
tidak, bias dapatkah dihindari, apa peran untuk siswa
4.
Komunikasi yang efektif (effective communication)
Hasil
laporannya ditujuan untuk siapa, bagaimana melaporkannya, untuk memenuhi
kebutuhan siapa, dapatkah siswa mengkomunikasikannya.
Kempat
hal tersebut di atas harus diperhatikan karena saling terkait satu dengan yang
lainnya.
Untuk
memahami metode yang tepat dalam setiap penilain yang akan kita lakukan, kita harus mengetahui metode mana yang cocok atau dapat
bekerja dengan baik sesuai sasaran/target prestasinya.
Ada
beberapa macam metode penilaian, yaitu :
1.
Penilaian Respon Terpilih (Selected response assessments)
2.
Penilaian Esai (Essay/written
assessments)
3.
Penilaian Kinerja (Performance
assessments)
4.
Komunikasi Personal (Personal
communicattion as assessments).
Sebelum memulai desain,
kita harus mengetahui target belajarnya, Perlu diingat bahwa yang
kita harus perhatikan adalah
:
1.
Target pengetahuan: konten apa yang menjadi sampel dalam
penilaian tersebut,
2.
Target penalaran:
apa pola penalaran yang akan dinilai,
3.
Keterampilan kinerja: ketrampilan kinerja apa dan atribut
kinerja bagaimana yang dikategorikan baik,
4.
Pengembangan produk: apakah produk yang dikembangkan dan apa
atribut produk yang berkualitas.
D. MENDESAIN
PENILAIAN BERKUALITAS
Untuk memperoleh penilaian yang berkualitas
ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu :
1.
Memilih metode
yang tepat.
Tugas guru
adalah memilih metode yang tepat untuk setiap penilaian agar dapat menghasilkan
penilaian yang valid tentang prestasi belajar siswa. Guru harus dapat
mengembangkan dan menggunakan desain penilaian sesuai dengan target atau
sasaran belajar yang akan dinilai.
Suatu
penilaian akan mewakili sampel dari suatu latihan yang telah dilakukan. Untuk
itu, guru harus bisa membuat desain dan memilih metode yang tepat dalam melakukan penilaian tentunya
dengan memperhatikan target atau sasaran belajarnya.
2.
Sampel Prestasi yang Tepat
Kita
harus menyusun secukupnya beragam
jenis latihan (item tes, misalnya) untuk kinerja
sampel siswa dengan cara yang membawa kita pada kesimpulan yakni prestasi, tanpa membuang waktu mengumpulkan lebih dari yang kita butuhkan. Setiap penilaian merupakan bagian dari semua latihan yang
bisa kami ajukan jika penilaian itu berlangsung lama. Sebuah
penilaian suara bergantung
pada sampel yang sistematis
mewakili semua kemungkinan. Kita menggunakan kinerja pada sampel untuk menyimpulkan atau generalisasi tentang berapa banyak dari target sampel setiap siswa telah
menguasai.
Tujuan dalam desain penilaian adalah dengan menggunakan opsi penilaian paling kuat yang kita bisa. Seperti disebutkan sebelumnya, kekuasaan berasal dari akurasi dan efisiensi dimana
sebuah metode merupakan target pencapaian terhormat kami. Kita selalu ingin resolusi gambar tertinggi yang menargetkan kita bisa menggunakan sampel
mahasiswa kinerja terkecil informasi yang mungkin maximum untuk biaya
minimum. Kami akan memberikan pedoman
khusus untuk bagaimana melakukan ini
untuk setiap metode dalam bab dari bagian II.
3.
Membangun Penilaian Kualitas Latihan, Tugas, Produk, dan
Prosedur Penyekoran
Ketika guru memilih metode penilaian tertentu dan
merencanakan bagaimana cara untuk sampel, kita perlu memastikan bahwa metode
tersebut akurat dalam menggambarkan prestasi siswa. Artinya, guru harus
membuatnya dari bahan-bahan berkualitas tinggi juga. Misal: jika kita
menggunakan metode pilihan ganda, maka kita harus membuatnya dari soal tes
pilihan ganda yang baik. Begitu pula suatu penilaian kinerja yang baik memerlukan tugas-tugas kinerja yang baik
dan kriteria penilaian, bukan item yang berkualitas rendah. Setiap metode membawa
serta seperangkat pedoman prosedural yang spesifik untuk membuat bahan-bahan
yang berkualitas baik.
4.
Minimalkan Bias
Dalam melakukan penilaian meskipun kita telah memilih metode yang tepat,
membuat soal yang berkualitas dan sampel yang tepat, namun setiap metode masih
disertai faktor lain yang dapat membiaskan kita dalam menilai prestasi siswa.
Distorsi dalam hasil penilaian dapat masuk melalui berbagai hal, misalnya
proses penilaiannya, kondisi emosional siswa, dan lingkungan tes itu sendiri.
Untuk itu guru harus memahami sumber-sumber potensial bias dan mengetahui hal
apa yang harus dilakukan dengan cara melakukan pengembangan penilaian dan
implementasi untuk mencegah masalah tersebut.
E.
JENIS – JENIS PENILAIAN KELAS.
1. Tes tertulis.
Merupakan alat penilaian berbasis kelas yang penyajian
dan penggunaanya dalam bentuk tertulis dan diberikan sast ulangan harian ,dan
ulangan umum.
2. Tes perbuatan.
Dilakuakan pada saat proses pembelajaran berlangsung
yang memungkinkan terjadinya praktek.
3. Pemberian tugas.
Dilakukan untuk semua mata pelajaran dari awal sampai
akhir sesuai dengan materi pelajaran dan perkembangan peserta didik.
4. Penilaian proyek.
Adalah penilaian berbasis kelas terhadap tugas yang
harus diselesaikan dalam waktu tertentu dilakukan mulai dari pengumpulan
pengorganisasian ,pengevaluasian ,hingga penyajian data .
5. Penilaian produk .
Adalah penilaian berbasis kelas terhadap penguasaan
keterampilan dalam membuat suatu produk (proses)dan penilaian kualitas hasil
kerja peserta didik.
6. Penilaian sikap.
Penilaian sikap merupakan penilaian berbasis kelas
terhadap suatu konsep psikologi yang komplek. Obyek penilaian sikap antara
lain:
a) Sikap terhadap mata pelajaran.
b) Sikap terhadap guru mata
pelajaran.
c) Sikap terhadap proses
pembelajaran .
d) Sikap terhadap materi
pembelajaran .
Cara pengukuran sikap:
1) Observasi perilaku.
2) Pertanyaan langsung.
3) Laporan pribadi.
4) Penggunaan skala sikap.
7. Penilaian portofolio.
Penilaian porto folio merupakan penilaian berbasis
kelas terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis
dan terorganisasi yang diambil selama selama proses pembelajaran dan digunakan
guru dan murid untuk mementau perkembangan pengetahuan ,keterampilan ,dan siskp
pesrta didik dalam mata pelajaran tertentu.
F.
LANGKAH - LANGKAH PELAKSANAAN
PENILAIAN.
Untuk melaksanakan penilaian kelas terdapat
beberapa urutan kerja yang harus dilakukan
yaitu:
1. Menjabarkan
Kompetensi Dasar ke
dalam Indikator Pencapaian Hasil Belajar.
Indikator
merupakan ukuran,
karakteristik, ciri-ciri, pembuatan
atau pro ses yang berkontribusi/menunjukkan ketercapaian
suatu kompetensi dasar. Indikator dirumuskan
dengan menggunakan kata
kerja operasional yang d apat
diukur, seperti: mengidentifikasi, menghitung,
membedakan, menyimpulkan,
menceritakan kembali, mempraktekkan, mendemonstrasikan, dan mend
eskripsikan.
2. Menetapkan
Kriteria Ketuntasan setiap indicator.
Setelah
menjabarkan kompetensi dasar
menjadi beberapa indikator,
maka langkah selanjutnya adalah
menetapkan kriteria ketuntasan
setiap indikator, rentang persentase
kriteria ketuntasan setiap
indikator adalah antara 0%
– 100%. Kriteria
ketuntasan ideal untuk
masing-masing indicator
adalah 75%. Namun
satuan pendidikan dapat
menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator, apakah
50%, 60% atau 70%.
3. Pemetaan
Standar Kompetensi, Kompetensi
Dasar, Indikator, kriteria ketuntasan dan Aspek yang terdapat pada
raport.
4.
Pemetaan Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, Indikator,
kriteria ketuntasan, aspek dan teknik penilaian.
5.
Menulis butir soal sesuai indicator pembelajaran.
6.
Mengolah hasil penilaian.
G. PELAKSANAAN PENILAIAN
1. PEMBERIAN TUGAS
a. Pengertian
Pemberian
tugas adalah kegiatan yang dirancang oleh guru dapat berbentuk Pekerjaaan
Rumah, Unjuk Kerja, Proyek atau produk yang akan dijadikan sebagai acuan dalam
penilaian.
TUGAS 1.
Dalam
pelaksanaan pemberian tugas kepada siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
disini guru menggunakan penilaian portofolio dengan rincian sebagai berikut:
KD
|
Teknik Tes
|
Estimasi Waktu
|
Bentuk Instrumen
|
Jumlah skor maksimum
|
Penilaian
|
Menyusun Karangan
tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan ( huruf besar,tanda titik,dan tanda
koma, dll )
|
Portofolio
|
2 x 35 menit
|
Di bawah ini
disediakan 4 gambar yang membentuk sebuah cerita (gambar nya ), buatlah
sebuah karangan berdasarkan gambar itu yang panjangnya kira-kira satu
halaman?
|
30
|
skor yg di dapat
(JS) x 100
Skor Maksimum.(SM).
|
Adapun
untuk menilainya adalah dengan menggunakan rubrik penilaian berdasarkan gambar
tersebut, rubriknya adalah :
No
|
Aspek yang Dinilai
|
Tingkat capaian skor
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Kesesuaian
dengan gambar
|
|
|
|
|
|
2
|
Ketepatan
logika urutan cerita
|
|
|
|
|
|
3
|
Ketepatan
makna seluruh cerita
|
|
|
|
|
|
4
|
Ketepatan
kata
|
|
|
|
|
|
5
|
Ketepatan
kalimat
|
|
|
|
|
|
6
|
Ejaan dan
tata tulis
|
|
|
|
|
|
Jumlah Skor
|
|
Ket
:
1 =
Kurang sekali
2 =
Kurang
3 =
Cukup / sedang
4 =
Baik
5 =
Baik sekali.
Skor
maksimum : 5 x 6 = 30
Untuk menilai menggunakan rumus Jumlah Jawaban Benar (JB) x 100
Jumlah Skor Maksimum.(SM)
.
Jadi,
Misalnya,
andri mendapat skor 24, maka 24 x 100
= 80.
30.
Misalnya,
Misna mendapat skor 20, maka 20 x
100 =
67. Dst…
30.
Tugas 2.
Untuk
tugas kedua, yang di gunakan adalah teknik penilaian dalam bentuk portofolio,hal ini dimaksudkan agar siswa
memperoleh pengetahuan dan keterampilan, utamanya dalam hal membuat surat resmi,
waktu yag diberikan adalah 2 x 35 menit. rincian tugasnya yaitu :
KD
|
Teknik Penilaian
|
Estimasi Waktu
|
Bentuk Instrumen
|
Jumlah
skor
maksimum
|
Penilaian
|
Menulis surat
undangan (ulang tahun, acara agama, kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.)
dengan kalimat efektif dan memperhatikan penggunaan ejaan
|
Portofolio
|
2 x 35 menit
|
Buatlah sebuah
contoh surat resmi dengan format dan penggunaan bahasa yang baik dan benar? (
pilih salah satu : surat lamaran pekerjaan,surat undangan,surat
penawaran barang )
|
30
|
skor yg di dapat (JS) x 100
Skor Maksimum.(SM).
|
Adapun
untuk menilainya adalah dengan menggunakan rubrik penilaian berdasarkan bentuk
surat resmi tersebut, rubriknya adalah :
No
|
Aspek yang Dinilai
|
Tingkat capaian Kinerja
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Ketepatan
isi surat
|
|
|
|
|
|
2
|
Ketepatan
unsur surat
|
|
|
|
|
|
3
|
Kepantasan
format surat
|
|
|
|
|
|
4
|
Ketepatan
kata
|
|
|
|
|
|
5
|
Ketepatan
kalimat
|
|
|
|
|
|
6
|
Ejaan dan
tata tulis
|
|
|
|
|
|
Jumlah Skor
|
|
Ket
:
1 =
Kurang sekali
2 =
Kurang
3 =
Cukup / sedang
4 =
Baik
5 =
Baik sekali.
Skor
maksimum : 5 x 6 = 30
Untuk menilai menggunakan rumus : Jumlah Jawaban Benar (JB) x 100
Jumlah Skor
Maksimum.(SM)
.Jadi,
Misalnya,
andri mendapat skor 24, maka 18 x 100
= 60.
30.
Misalnya,
Misna mendapat skor 20, maka 25 x
100 =
83. Dst…
30.
Tugas 3.
Tugas tahap 3 ini yaitu masalah puisi,siswa diminta
membuat sebuah puisi dengan tema tertentu, misalnya tema lingkungan, waktu yang
diberikan untuk membuat sebuah puisi adalah 2 x 35 menit. Jadi bentuk tugas
dalam bagian 3 ini adalah penilaian portofolio. hal ini dimaksudkan agar siswa
mempunyai keterampilan dalam hal membuat dan mengapresiasikan karya sastra. rincian
tugasnya yaitu :
KD
|
Teknik Penilaian
|
Estimasi Waktu
|
Bentuk Instrumen
|
Jumlah
skor maksimum
|
Penilaian
|
Menulis
puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat
|
Portofolio
|
2 x 35 menit
|
Buatlah sebuah
puisi dengan tema “ Lingkungan”.
|
40
|
skor yg di dapat x 100
Skor Maksimum.
|
Cara
untuk menilainya adalah dengan menggunakan rubrik penilaian, rubriknya adalah
No
|
Aspek yang Dinilai
|
Tingkat capaian Kinerja
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Kebauran
tema dengan makna
|
|
|
|
|
|
2
|
Kekuatan
imajinasi
|
|
|
|
|
|
3
|
Ketepatan
diksi
|
|
|
|
|
|
4
|
Pendayaan
pemajasan dan pencitraan
|
|
|
|
|
|
5
|
Pilihan kata
dan kalimat
|
|
|
|
|
|
6
|
Ejaan dan
tata tulis
|
|
|
|
|
|
7
|
Gaya
penuturan.
|
|
|
|
|
|
8
|
Keaslian
pengucapan
|
|
|
|
|
|
Jumlah Skor
|
|
Ket
:
1 =
Kurang sekali
2 =
Kurang
3 =
Cukup / sedang
4 =
Baik
5 =
Baik sekali.
Skor
maksimum : 5 x 8 = 40
Untuk menilai menggunakan rumus : Jumlah Jawaban Benar (JB) x 100
Jumlah Skor Maksimum.(SM)
.
Jadi,
Misalnya,
andri mendapat skor 24, maka 24 x 100
= 60.
40.
Misalnya,
Misna mendapat skor 33, maka 33 x
10 =
82,5. Dst…
40.
2. ULANGAN HARIAN
a. Pengertian
Ulangan harian
adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau
lebih.
b. Tujuan
Tujuan dari penyelenggaraan ulangan harian adalah:
1). mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada
satu atau lebih KD;
2). memantau kemajuan belajar setelah proses
pembelajaran satu atau lebih KD;
3). menentukan
keberhasilan belajar peserta didik pada satu KD atau lebih sebagai dasar pelaksanaan remedial dan pengayaan;
4). melakukan perbaikan pembelajaran pada KD yang
belum mencapai ketuntasan.
Ulangan harian 1.
Adapun
dalam ulangan harian ini cukup hanya mengevaluasi mengenai pengetahuan dan
pemahamannya , karena dalam tugas sudah tercakup aspek kemampuan berbicara,menyimak,membaca
dan menulis. Oleh karena itu dalam ulangan harian ini tes yang digunakan adalah
tes tertulis, dalam bentuk pilihan ganda 20 butir, dan 5 isian singkat. Dengan
waktu yang diberikan yaitu 2 x 35 menit.
Skor
yang diberikan pada soal pilihan ganda apabila benar adalah (1) dan apabila
salah (0). Dan skor pada isian singkat apabila benar (2) dan apabila salah (0).
Jadi kalau skor di total berjumlah 20 + 10 = 30.( skor maksimum)
Rancangan
Ulangan Harian 1
KD
|
Teknik Tes
|
Bentuk Soal
|
Jumlah Soal
|
Skor per item
|
Skor Maksimal per item
|
Jumlah skor keseluruhan
|
|
1.1
1. 1.2
2. 1.3
3. 1.4
|
2.1
2.2
2.3
2.4
|
Tes
Tertulis
|
4. Pilihan
Ganda
|
20 soal
|
1
|
20
|
30
|
5. Isian singkat
|
5 soal
|
2
|
10
|
Adapun
cara menilainya yaitu dengan rumus :
Jumlah Jawaban Benar (JB) x 100
Jumlah Skor Maksimum.(SM)
Jadi, misalnya
: Amin mendapatkan skor 21, maka : 21 x 100
= 70
30
Rahmi mendapat
skor 25, maka : 25
x 100 = 83
30
Ulangan harian 2.
Pelaksanaan
ulangan harian ke 2 diberikan dengan menggunakan soal tes tertulis dengan model
essay, hal ini dimaksudkan agar mengevaluasi pemahaman siswa serta daya kreasi
dan nalar siswa . oleh karena itu soal yang diberikan dalam bentuk essay dengan
jumlah 10 butir, dengan waktu yang diberikan 2 x 35 menit.
Adapun
skor untuk soal essay adalah apabila semuanya tepat sasaran dan benar (3),
apabila hanya sebagian yang tepat sasaran (1) atau
(2) dan apabila tidak sesuai dan tidak tepat (0), jadi, jumlah skor maksimum
dalam tes ini adalah 30.
Rancangan
Ulangan Harian 2
KD
|
Teknik Tes
|
Bentuk Soal
|
Jumlah Soal
|
Skor per item
|
Skor Maksimal per item
|
Jumlah skor keseluruhan
|
|
3.1
6. 3.2
7. 3.3
|
4.1
4.2
4.3
|
Tes
Tertulis
|
8. Essai
|
10 soal
|
3
|
30
|
30
|
9.
|
|
|
|
Adapun
cara menilainya yaitu dengan rumus :
Jumlah Jawaban Benar (JB) x 100
Jumlah Skor Maksimum.(SM)
Cara
menilainya yaitu :
Misal,Apabila
siswa mendapat jumlah skor 20, maka :
20 x 100 = 67
30
Dan
apabila siswa mendapat jumlah skor 24, maka :
24 x 100
= 80. Dst..
30
Ulangan harian ke 3.
Ulangan harian
yang ke 3 dilaksanakan dengan menggunakan teknik penilaian tes tertulis,yang
berjumlah 15 butir soal, yaitu dengan
menggunakan tes pilihan ganda sebanyak 10 soal, essay 5 soal
. estimasi waktu yang diberikan yaitu 2 x 35 menit.
Skor
untuk soal tersebut yaitu untuk soal pilihan ganda apabila benar (1), dan
apabila salah (0), dan untuk soal essay apabila beanar (3),apabila hanya sebagian
yang benar (1) atau (2) dan apabila tidak tepat/salah (0), jadi, jumlah skor
maksimum dalam tes ini adalah 25.
Rancangan
Ulangan Harian 3
KD
|
Teknik Tes
|
Bentuk Soal
|
Jumlah Soal
|
Skor per item
|
Skor Maksimal per item
|
Jumlah skor keseluruhan
|
|
6.1
10. 6.2
11. 6.3
|
12. 7.1
13. 7.2
14. 7.3
|
Tes
Tertulis
|
Pilihan
Ganda
|
10 soal
|
1
|
10
|
25
|
15. Essai
|
5 soal
|
3
|
15
|
Adapun
cara menilainya yaitu dengan rumus :
Jumlah Jawaban Benar (JB) x 100
Jumlah Skor Maksimum.(SM)
Cara
menilainya yaitu :
Misal,Apabila
siswa mendapat jumlah skor 16, maka :
16 x 100 = 64
25
Dan
apabila siswa mendapat jumlah skor 20, maka :
20 x 100
= 80. Dst..
25
3. ULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS)
a. Pengertian
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut
b. Tujuan
Tujuan dari penyelenggaraan Tengah Semester adalah
1).Mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah proses pembelajaran 8 - 9 minggu
3) Memantau
kemajuan belajar setelah proses pembelajaran 8 -9 minggu
4) Menentukan
nilai hasil belajar peserta didik setelah proses pembelajaran
beberapa KD
5). melakukan
perbaikan pembelajaran pada tengah semester berikutnya
PELAKSANAAN ULANGAN TENGAH SEMESTER. (UTS).
Pelaksanaan Ulangan Tengah
Semester mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V ini waktunya telah ditentukan,
dan berbarengan dengan kelas yang lainnya. oleh karena itu bentuk penilaian
yang dilaksanakan yaitu dengan cara tes, karena tidak memungkinkan dengan cara
non tes. Tes ini pun dilaksanakan dengan cara tertulis dan dalam bentuk pilahan
ganda., hal ini dikarenakan soal dengan bentuk pilihan ganda lebih efektif,dan
efisien, mengingat waktu pelaksanaannya sudah ditentukan dan terbatas dan serempak
seluruh kelas secara bersamaan.
Jumlah soal yang diberikan
adalah sebanyak 25 soal dengan dan dengan waktu 90 menit. Dengan memberikan
waktu 90 menit itu siswa mempunyai waktu kurang lebih 3,5 menit dalam setiap soalnya.
Rancangan Penilaian Ulangan Tengah Semester
Kompetensi Dasar
|
Teknik Tes
|
Bentuk Instrumen
|
Ranah Kognitif
|
Jumlah Soal
|
|||||
C1
|
C2
|
C3
|
C4
|
C5
|
C6
|
||||
1.1
1.2
1.3
1.4
2.1
2.2
2.3
2.4
3.1
3.2
3.3
4.1
4.2
4.3
5.1
5.2
5.3
|
Tes Tertulis
|
1. Pilihan Ganda (15 soal )
Isian singkat
( 5 soal )
Essai
( 5 soal )
|
8
2
2
|
3
1
1
|
2
1
1
|
2
1
1
|
-
|
-
|
15 butir soal
5 butir soal
5 butir soal
|
Pedoman
Penilaian.
Bentuk Soal
|
Jumlah Soal
|
Skor per item
|
Skor Maksimal per item
|
Jumlah skor keseluruhan
|
|
15 soal
|
1
|
15
|
40
|
|
5 soal
|
2
|
10
|
|
|
5 soal
|
3
|
15
|
Cara penilaiannya yaitu : Jumlah Jawaban Benar (JB) x 100
Jumlah Skor
Maksimum.(SM)
Jadi,
Misalnya siswa menjawab
benar 30, maka : 30 x 100 = 75
40
Misalnya siswa menjawab
benar 35, maka : 35 x 100
= 87,5
40
4. ULANGAN AKHIR SEMESTER ATAU
ULANGAN KENAIKAN KELAS
a. Pengertian
Ulangan akhir
semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan
yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang
menggunakan sistem paket
b. Tujuan
Tujuan dari
penyelenggaraan Tengah Semester adalah
1).Mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester dan di akhir tahun
pelajaran
2).
memantau kemajuan belajar setelah proses pembelajaran 1 semester
3).Menentukan
nilai hasil belajar peserta didik setelah proses pembelajaran 1 semester baik
semester ganjil maupun semester genap
4).Melakukan
perbaikan pembelajaran pada semester berikutnya atau tahun pelajaran berikutnya
PELAKSANAAN ULANGAN AKHIR SEMESTER ( UAS ).
Ulangan Akhir Semester mata
pelajaran Bahasa Indonesia pada kelas V ini dilaksanakan secara bersamaan
dengan kelas lain dalam satu waktu dan dalam waktu yang telah ditentukan, oleh
karena itu bentuk penilaian yang dilaksanakan yaitu dengan cara tes, karena
tidak memungkinkan dengan cara non tes. Tes ini pun dilaksanakan dengan cara
tertulis dan dalam bentuk pilahan ganda, isian singkat dan essay. hal ini
dikarenakan lebih efektif,dan efisien, mengingat waktu pelaksanaannya sudah ditentukan,
terbatas,serempak dan harus memuat kompetensi yang di inginkan.
Jumlah soal yang diberikan
adalah sebanyak 40 soal dengan 3 bagian , bagian pertama pilihan ganda sebanyak
25 soal, isian singkat 10 soal, dan esai sebanya 5 soal, dengan waktu
90 menit. Dengan memberikan waktu 90 menit itu siswa mempunyai waktu kurang lebih 3 – 3,5 menit dalam setiap soalnya.
Rancangan
Penilaian Ulangan Akhir Semester
Kompetensi Dasar
|
Teknik Tes
|
Bentuk Instrumen
|
Ranah Kognitif
|
Jumlah Soal
|
|||||
C1
|
C2
|
C3
|
C4
|
C5
|
C6
|
||||
5.1
5.2
6.1
6.2
7.1
7.2
8.1
8.2
8.3
|
Tes Tertulis
|
2. Pilihan Ganda 25 soal
Isian singkat 10 soal.
Essai 5 soal.
|
10
5
2
|
6
2
1
|
5
2
1
|
4
1
1
|
-
|
-
|
25 butir soal
10 butir soal
5 butir soal
|
Pedoman
Penilaian
Bentuk Soal
|
Jumlah Soal
|
Skor per item
|
Skor Maksimal per item
|
Jumlah skor keseluruhan
|
16. Pilihan
Ganda
|
25 soal
|
1
|
25
|
60
|
17. Isian singkat
|
10 soal
|
2
|
20
|
|
18. Uraian / esai
|
5 soal
|
3
|
15
|
Cara penilaiannya yaitu :
Sebelum menilai kita lebih
dahulu menyiapkan rubric penilaian per
bagian :
a. Bagian I. Soal pilihan ganda
sebanyak 25 butir soal dengan skor apabila benar (1), dan apabila salah (0).
b. Bagian II. Soal isian singkat
sebanyak 10 butir soal dengan skor apabila benar (2), dan apabila salah (0)
c. Bagian III. Soal esai sebanyak
5 butir soal dengan skor apabila jawaban benar semua dan tepat sasaran (3),
apabila hanya sebagian yang tepat sasaran (1) atau (2) apabila melenceng dari
soal (0).
Jadi,
Jumlah skor bag I apabila
benar semua 25 x 1 = 25
Jumlah skor bag II apabila
benar semua 10 x 2 = 20
Jumlah skor bag III apabila
benar semua 5 x 3 = 15
Total
skor maksimum 60
Cara penilaiannya yaitu : Jumlah Jawaban Benar (JB) x 100
Jumlah Skor
Maksimum.(SM)
.
cara menilai :
Misalnya siswa menjawab benar bag I = 20, maka : 20 x 1 = 20
Misalnya siswa menjawab
benar bag II = 8, maka : 8 x 2
= 16
Misalnya siswa menjawab
benar bag III = 3, maka : 3 x 3 =
9
Jumlah skor I,II,III. = 45
Jadi dengan rumus :
= Jumlah
Jawaban Benar (JB) x 100
Jumlah Skor Maksimum.(SM)
= 45 x 100
= 4500
= 75
60 60
5.
PENILAIAN KEAKTIFAN DAN AFEKTIF.
PENILAIAN KEAKTIFAN.
Penilaian keaktifan siswa bisa
kita lihat dari kehadirannya saat pembelajaran, dan melihat bagaimana aktifitas
siswa saat pembelajaran berlangsung, hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan
rubric penilaian :
Rubrik Penilaian
No.
|
Aspek Penilaian
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
|
Keaktifan
|
Berpartisipasi
dalam kerja kelompok dengan persentase keaktifan 75% – 100% selama proses
pembelajaran.
Berpartisipasi
dalam kerja kelompok dengan persentase keaktifan 50% – 74% selama proses pembelajaran.
Berpartisipasi
dalam kerja kelompok dengan persentase keaktifan 0% – 49% selama proses
pembelajaran.
|
3
2
1
|
2.
|
Kedisiplinan
|
Disiplin dalam mengerjakan tugas
kelompok.
Cukup disiplin dalam mengerjakan
tugas kelompok.
Kurang
disiplin dalam mengerjakan tugas kelompok.
|
3
2
1
|
3.
|
Perhatian
|
Memperhatikan instruksi kerja yang
disampaikan dengan persentase perhatian 75% – 100% selama proses
pembelajaran.
Memperhatikan instruksi kerja yang
disampaikan dengan persentase perhatian 50% – 74% selama proses pembelajaran.
Memperhatikan instruksi kerja yang
disampaikan dengan persentase perhatian 0% – 49% selama proses pembelajaran.
|
3
2
1
|
Lembar Penilaian Keaktifan.
No.
|
Nama
Siswa
|
Keaktifan
|
Kedisiplinan
|
Perhatian
|
Jlh skor
|
||||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan
:
Skor maksimum = 9.
Nilai
= Jumlah skor x
100
Skor maksimum
Sebagai contoh, apabila siswa mendapat skor 7, maka
7 x 100 = 77.
9
Dan apabila siswa mendapat jumlah skor 8, maka
8 x 100 = 88
9
Penilaian Dengan angket.
Pembuatan daftar pertanyaan angket disesuaikan dengan
kisi-kisi, dan juga rentang skala penilaian dengan menggunakan skala penilaian
Likert. Misalnya 1 – 5. Dan cara penyekorannya misalnya kalau ada 10
pertanyaan, maka skor tertingginya 5 x 10 = 50, dan terendahnya 10.
Pembuatan pedoman posisi afektif siswa :
41 – ke atas : Tinggi.
26 - 40 :
sedang
10 - 25 :
rendah
Daftar
pertanyaan angket ranah afektif untuk sikap dan minat terhadap Bahasa
Indonesia.
No
|
Pernyataan
|
Tingkat capaian Kinerja
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Saya senang
pada pelajaran Bahasa Indonesia
|
|
|
|
|
|
2
|
Saya merasa
rugi jika tidak mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia
|
|
|
|
|
|
3
|
Saya akan
bertanya jika kurang memahami penjelasan guru
|
|
|
|
|
|
4
|
Saya
menyediakan waktu untuk belajar Bahasa Indonesia
|
|
|
|
|
|
5
|
Saya senang
membaca berbagai cerita atau puisi
|
|
|
|
|
|
6
|
Saya selalu
menyediakan waktu untuk membaca cerpen
|
|
|
|
|
|
7
|
Saya selalu
berusaha memahami isi bacaan/cerita
|
|
|
|
|
|
8
|
Saya merasa
ada manfaat besar dari membaca bacaan / cerita
|
|
|
|
|
|
9
|
Saya
berusaha mendapatkan buku-buku bahasa Indonesia / cerita-cerita.
|
|
|
|
|
|
10
|
Saya senang
membeli buku buku, khususnya Bahasa Indonesia.
|
|
|
|
|
|
Jumlah Skor
|
|
Ket :
1 = STS ( sangat tidak setuju )
2 = TS ( tidak setuju )
3 = BS ( biasa saja )
4 = S ( setuju )
5= SS (
sangat setuju )
|
Penilaian dengan pengamatan / observasi.
Data
penilaian sikap bersumber
dari catatan harian
guru berdasarkan
pengamatan/observasi terhadap sikap/perilaku peserta
didik. Data hasil pengamatan pendidik
dapat dilengkapi dengan
hasil penilaian berdasarkan
pertanyaan langsung dan laporan pribadi. Seperti telah diutarakan sebelumnya, hal yang
harus dicatat dalam buku Catatan
Harian peserta didik
adalah kejadian-kejadian yang
menonjol, yang berkaitan dengan
sikap, perilaku, dan
unjuk kerja peserta
didik, baik positif maupun
negatif. Yang dimaksud
dengan kejadian-kejadian yang
menonjol adalah kejadian-kejadian yang perlu mendapat perhatian, atau perlu
diberi peringatan dan
penghargaan dalam rangka
pembinaan peserta didik.
Pada akhir semester,
guru kelas atau
guru mata pelajaran
merumuskan sintesis, sebagai deskripsi
dari sikap, perilaku,
dan unjuk kerja
peserta didik dalam semester
tersebut untuk mata pelajaran yang
bersangkutan. Deskripsi tersebut menjadi
bahan atau pernyataan
untuk diisi dalam kolom
Catatan Pendidik pada rapor peserta didik untuk semester. Selain itu, catatan-catatan tentang peserta didik yang dimiliki guru kelas atau guru mata
pelajaran, dapat memberi masukan pula kepada pendidik bimbingan konseling
untuk merumuskan catatan, baik berupa peringatan atau rekomendasi,
sebagai bahan bagi
guru kelas dalam
mengisi kolom deskripsi perilaku
dalam rapor.
6. PENILAIAN
AKHIR ( NILAI RAPORT ).
Penilaian akhir suatu pembelajaran di kelas yaitu
mengarah pada bagaimana mendapat nilai akhir, atu nilai raport. Untuk
mendapatkan nilai raport ini dapat dilakukan dengan menghitung nilai-nilai yang di dapat pada
rata-rata nilai keaktifan (NA)
ditambah rata-rata nilai tugas ( NT )
ditambah rata-rata nilai ulangan harian (
NH ) di tambah dengan nilai UTS yang dikali 2 dan nilai UAS yang dikali 3, kemudian
dibagi 8. Sehingga dapatlah nilai akhir atau nilai raport. Atau bisa di tulis
dengan rumus
NA = Rata-rata ( NA x 1 ) + ( NT x 1 ) + ( NH x 1 )
+ ( N.UTS x 2 ) + ( N.UAS x 3 )
8
Sebagai contoh :
Apabila Rata-rata NA=8, NT = 7, NH =
8, N.UTS = 7, N.UAS = 6. Maka perhitungannya adalah :
NA = ( 8 x 1
) + ( 7x1 ) + ( 8 x 1 ) + ( 7 x 2 ) + (
6 x 3 ) = 55 = 6,9 .
( dibulatkan 7) dst.. 8 8
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penilaian Berbasis Kelas adalah
penilaian yang dilakukan oleh guru dalam rangka proses pembelajaran.Atau suatu
proses pengumpulan dan penggunaan informasi dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan oleh guru untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan peserta
didik terhadap tujuan pendidikan yang telah ditetapkan .
Suatu penilaian kelas
berkualitas selalu dapat
mengukur tujuan yang dimaksudkan dan secara akurat mencerminkan target
pembelajaran yang diinginkan. Selain itu, dalam membuat atau memilih penilaian
itu baiknya mengarah pada tujuan yang dimaksudkan dan keadaan sasaran.
Ada empat jenis penilaian yang dapat
digunakan yaitu .1) Penialian respon terpilih .2) Penilaian esai .3) Penialian kinerja, dan .4) Komunikas personal.
Penilaian
yang berkualitas dapat dilakukan dengan cara :
1) Memilih metode yang tepat
2) Penilaian itu dibangun dari bahan-bahan berkualitas,
3) Memberikan contoh yang tepat dari tingkat penguasaan
materi, dan
4) Dibangun dengan cara meminimalkan bias dan distorsi
yang dapat mengakibatkan
kesalahan pengukuran prestasi.
Penilaian
pembelajaran selama satu semester bisa diambil dari nilai tugas,nilai ulangan
harian,nilai UTS, nilai UAS dan nilai keaktifan siswa.
Penentuan penilaian akhir selama
satu semester meliputi penilaian tugas,ulangan harian, ulanagan tengah
semester, dan ulangan akhir semester. Yang semua aspek itu sangat menentukan
hasil penilain akhir, atau nilai raport. Nilai raport diperoleh dari :
Nilai Akhir / Raport = ( NA x 1 ) + ( NT x 1) + ( NH x 1 ) + (
NUTS x 2 ) + ( NUAS x 3 )
8
B.
Saran
1. Diharapkan penilai dalam
hal ini guru dapat menyusun standar yang baik dalam menentukan kriteria
untuk penilaian hasil dan proses pembelajaran
2. Diharapkan agar para guru menyusun penilaian yang
berkualitas dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Stigin, R. And
Chapuis, J. 2012. Introduction to Student
Involved Assessmen for Learning, 2nd Edition. Boston: Addison Wesley.
Harianti Diah. 2010.
Model Penialaian kelas SD.
Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan. Depdiknas.
Sumarna
Supranata. 2004. Penilaian
Berbasis Kelas Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004,Jakarta:PT.Remaja Rosda Karya. cet 1,hlm.20-21.
DAFTAR ISI
|
Halaman
|
|
Halaman Judul
|
i
|
|
Lembar Pernyataan
|
Ii
|
|
Kata Pengantar
|
iii
|
|
Daftar Isi
|
Iv
|
|
BAB I
|
PENDAHULUAN
|
1
|
BAB II
|
PEMBAHASAN
|
2
|
|
A. Pengertian Penilaian Berbasis
Kelas
|
2
|
|
B. Tujuan dan Fungsi Penilaian
|
2
|
|
C. Prinsip penilaian Berbasis
Kelas
|
3
|
|
D. Mendesain Penilaian Berkualitas
|
4
|
|
E. Jenis - Jenis Penilaian
|
6
|
|
F. Langkah – Langkah Penilaian
|
7
|
|
G. G. Pelaksanaan
Penilaian
|
8
|
BAB III
|
PENUTUP
A.
A. Kesimpulan
B.
B. Saran
|
23
23
|
Daftar Pustaka
|
24
|
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu
dipanjatkan kehadirat Allah Swt. berkat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul ” Penilaian
Kelas yang Berkualitas ”.
Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. yang
telah membawa peradaban umat manusia ini dari zaman kegelapan sampai kepada
zaman yang terang benderang yang penuh dengan nur ilahiyah ini.
Penulis menyadari bahwa
dalam makalah ini jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang
sifatnya membangun penulis tunggu untuk perbaikan penulisan yang akan datang.
Selanjutnya dengan
selesainya pembuatan makalah ini, Penulis juga memberikan penghargaan yang
setinggi-tingginya serta ucapan terima kasih kepada keluarga tercinta yang
telah memberikan dukungan dan semangat untuk selesainya makalah ini, dan juga
kepada kepala sekolah dan rekan – rekan guru yang memberikan saran, dan masukan saya ucapkan beribu
terima kasih.
Akhirnya, Penulis
ucapkan semoga makalah ini bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya untuk
para pembaca semuanya. Amin.
Kandangan, Maret
2017
Penulis,
Budi Rahman
MAKALAH
PENILAIAN KELAS YANG BERKUALITAS
Disusun oleh :
BUDI RAHMAN, M.Pd
NIP 19820426 20060 1 011
DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
UPT DINAS
PENDIDIKAN KECAMATAN KANDANGAN
SDN
KANDANGAN KOTA 2
MARET 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar