Rabu, 24 Mei 2017

Kemasan Pembelajaran di SD Melaului Teknologi Informasi



BAB  I
PENDAHULUAN.

A.      Latar Belakang
Proses pembelajaran di sekolah selama ini selalu menempatkan siswa sebagai objek yang harus diisi oleh sejumlah ragam informasi dan sejumlah bahan-bahan ajar setumpuklainnya. Terjadi komunikasi hanya satu arah yaitu antara guru ke siswa denganmembelajarkan melalui pendekatan ekspositori yang merupakan andalan dalam metodepembelajaran.Interaksi pembelajaran guru-siswa semacam ini sudah berlangsung lamayang berdampak verbalisme semakin merajalela.Pembelajaran seperti ini masih bersifatkonvensional karena keterlibatan guru dengan siswa dalam suatu ruang kelas dalambentuk tatap muka langsung sesuatu yang amat penting. Hingga Mochtar Buchori (2000)telah mengkritik kondisi pendidikan di Indonesia yang telah merampas kreativitas dandaya tarik siswa, sekolah cenderung kurang terarah dikarenakan kurikulum yang tidakserasi, malahan sekolah cenderung bersifat menunggu perkembangan.
Seiring dengan perkembangan teknologi terutama kemajuan teknologi komunikasiyang menyebabkan sistim penyampaian materi pelajaran dapat dilakukan tanpa harustatap muka antara guru dengan siswa, akan tetapi bentuk belajar yang terpisah antara gurudengan siswa tetapi dilakukan bersamaan, itulah pembelajaran jarak jauh (distancelearning), seperti tutorial computer based, teleconfrence, correspondence cources, webased training dan e-learning.Perkembangan teknologi pembelajaran seperti ini memunculkan pembelajaranberbasis komputer, yang menyajikan kemasan bahan pembelajaran dalam bentukhypermedia dan tidak terkecuali pembelajaran melalui internet seperti electronic mail.Kondisi ini dalam pembelajaran sangat menguntungkan terutama peserta didik akanterangsang untuk belajar, terjadi keaktipan belajar siswa, malahan siswa akan belajarlebih kreatif karena sumber belajar sangat bervariasi.
Perkembangan teknologi komputer yang semakin canggih dimungkinkan untuk didesain dan dikembangkan seperangkat program pembelajaran untuk siswa sekolah dasar.Pengembangan tersebut dalam bentuk media pembelajaran berbasis komputer.Pengembangan media pembelajaran berbasis komputer sebaiknya melibatkan pengembang instruksioal, yaitu ahli media dan ahli materi. Disamping itu pengembangan media PBK harus memperhatikan karateristik anak usia SD, melipusti aspek psikologis dan sosiologi anak SD. Komponen yang perlu diperhatikan dalam pengembangan PBK antara lain; bahan penarik perhatian, penyamapaian standar kompetensi, tes prasyarat, prates, uraian materi, latihan ilustrasi/grafis, latihan, penjelasan atau rambu-rambu jawaban latihan, rangkuman, tes akhir, balikan. sementara prosedur pengambangan PBK meliputi; 1) perencanaan awal, 2) menyiapkan materi pelajaran SD untuk program PBK, 3) mendesain program pembelajaran berbasis computer.

B.       Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah apa saja  kemasan dan media pembelajaran melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang bisa diterapkan dalam pembelajaran di kelas oleh guru sekolah dasar.

C.       Tujuan.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menggambarkan dan mengupas apa – apa saja kemasan dan media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi yang digunakan di sekolah dasar, sehingga khususnya para guru SD dan umunnya para pengembang pendidikan dapat mengetahui dengan jelas dan memanfaatkannya dalam proses pembelajaran di sekolah dasar.
















BAB  II
PEMBAHASAN

A.      Hakikat Kemasan Bahan Belajar melalui Teknologi Informasi.
Secara singkat, bahan belajar dapat diterjemahkan sebagai seperangkat materialyang digunakan oleh seseorang untuk melakukan kegiatan belajar. Hamalik (1995)menempatkan bahan belajar sebagai bagian dari unsur-unsur dinamis dalam prosesbelajar disamping motivasi siswa, alat bantu belajar, suasana belajar dan kondisi subjekbelajar.Bahan belajar menurut Hamalik, merupakan unsur belajar yang pentingdiperhatikan oleh guru. Melalui bahan tersebut, siswa dapat mempelajari hal-hal yangdiperlukan dalam upaya mencapai tujuan belajar.Untuk itu, penentuan bahan belajarharus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai apakah berupa pengetahuan,keterampilan, sikap atau pengalaman lainnya. Pada proses pembelajaran di sekolah,bahan-bahan belajar ini biasanya sudah digariskan dalam GBBP atau silabus.

1. Teknologi Informasi dalam Pembelajaran
Istilah TI (Teknologi Informasi) lahir pada abad ke duapuluh yang diawali denganterbentuknya masyarakat informasi.Istilah TI yang menggunakan kata informasi, padadasarnya sangat berkaitan dengan istilah TK (Teknologi Komunikasi) yang dikenal lebihdulu.Kita melihat ada teknologi komunikasi yang berfungsi untuk menyalurkaninformasi, ada teknologi komunikasi yang berfungsi sebagai pengolah informasi dan adajuga teknologi komunikasi yang berfungsi sebgai penyimpan dan pengolah informasi.Fungsinya yang terakhir inilah menyebabkan kemudian ada orang yang menyebutkanteknologi komunikasi sebgai teknologi informasi.
Menurut Richard Weiner dalam Webster,s New World Dictionary andCommunications disebutkaaan bahwa teknologi informasi adalah pemrosesan,pengolahan dan penyebaran data oleh kombinasi komputer dan telekomunikasi.Teknologi informasi lebih kepada pengerjaan terhadap data.TI menitikberatkanperhatiannya kepada bagaimana data diolah dan diproses dengan menggunakan computer dan telekomunikasi.
Dengan demikian semakin jelas bahwa kelahiran istilah TI didasari perkembanganteknologi pengolahan data.Bila teknologi komunikasi merupakan alat untuk menambahkemampuan orang berkomunikasi, maka teknologi informasi adalah pengerjaan data olehkomputer dan telekomunikasi.
Pemisahan istilah ini secara moderat ditunjukkan oleh organisasi sarjana komunikasiinternasional (International Communication Associaton) yang mengelompokan sarjanakomunikasi yang menekuni bidang teknologi komunikasi dalam divisi “ Communicationand Technology”, sedangkan sarjana komunikasi yang menekuni teknologi informasidikelompokkan kedalam divisi “Sistem Informasi”. (Abrar, 2001).Dalam konteks yang lebih luas, teknologi informasi merangkum semua aspek yangberhubungan dengan mesin (komputer dan telekomunikasi). Berkaitan dengan aspekkemasan (package), maka informasi yang diolah dan disampaikan oleh komputer untukkepentingan belajar inilah yang dikemas melalui sebuah proses pengemasan.

2. Pengembangan Bahan Pembelajaran
Bahan ajar atau learning materials merupakan bahan pembelajaran yang secaralangsung digunakan untuk kegiatan pembelajaran.Dengan demikian, bahan ajar yanglazimnya berisikan tentang semua cakupan materi dari semua mata pelajaran.Bahannyasendiri merupakan media atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesanpembelajaran, bisa berupa pesan visual, audio maupun pesan audio visual.Secara umummedia dapat digunakan untuk menyampaikan pesan, dapat dikatagorikan menjadi dua,yaitu bahan ajar yang tercetak (printed materials) dan bahan ajar yang tidak tercetak (nonprinted materials).
Dalam hal ini, bahan ajar dapat dikembangkan sebagai bahan ajar yang diproyeksikansebagai bahan ajar kategori pertama (printed materials), walaupun bahan belajar itu akandikembangkan sebagai bahan belajar ditransfer untuk kepentingan pembelajaran melaluiinternet atau e-learning. Bahan ajar termasuk pada kategori instrumental input, yangberperan sebagai penopang dan merupakan sub sistem bagi implementasi kegiatanpembelajaran. Bahan ajar ini tidak hanya digunakan sebagai pedoman guru dalammengajar, akan tetapi harus dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran siswa secaraindividual. Siswa dalam hal ini dapat mempelajari tujuan pembelajaran, materi pelajaran,dan menilai ketercapaian atau keberhasilan kegiatan pembelajaran yang telahdilaksanakan.Bahan ajar yang dikembangkan harus sesuai dengan kurikulum suatu mata pelajaran,digunakan sebagai sumber utama pembelajaran seperti buku teks, ataupun bahan ajaryang sifatnya penunjang untuk kepentingan pengayaan atau bahan ajar yang berkatagorisuplemen (penunjang).Bahan ajar sebagai sumber utama, siswa tidak perlu bersusahpayah untuk mencari sumber lain, mereka cukup mempelajari bahan ajar utama denganteliti. Penggunaan bahan ajar berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar bisa dibagikedalam dua kategori, yaitu katagori bahan ajar yang digunakan dalam KBM denganbimbingan lansung dari guru, seperti penggunaan buku teks sebagai bahan tatap muka.Kedua, bahan ajar yang digunakan siswa untuk belajar mandiri(individual study) tanpabantuan guru, misalkan penggunaan modul atau bahan ajar lainnya yang dirancang secarakhusus seperi BBM (Bahan Belajar Mandiri).
Bahan pembelajaran dapat dikatagorikan menjadi dua kelompok, yaitu kelompokbahan tercetak dan kelompok ban non cetak.Yang termasuk bahan tercetak antara lainberupa buku, modul, paket berprograma, komik, cergam, poster, dan leaflet, sedangkanyang termasuk pada bahan ajar non cetak seperti: kaset audio, kaset video, vcd dan film.Karakteristik bahan pembelajaran cetak adalah: 1) Bahan ajar yang ditujukan untukkepentingan kurikuler, instruksional, dan pengembangan ilmu, 2) Bahan ajar jugamengakomodasikan sumber-sumber daya (potensi) daerah tanpa mengabaikan pointerdahulu, 3) Bahan ajar yang mengoptimalkan pembelajaran mandiri, khususnya siswa,4) Bahanajar dapat memberikan pengayaan, khususnya bagi kegiatan belajar siswa,melalui pemberian tugas, dan rujukan sumber lain yang disarankan, dan 5) Bahan ajaryang dikembangkan adalah baghan ajar yang pembaca utamanya siswa.

B. Prosedur Pengembangan Bahan Ajar
a.. Persiapan
Untuk menyusun suatu bahan ajar ada beberapa hal yang perlu disiapkan, khususnyayang berkaitan dengan kurikulum/GBPP, materi bahan ajar, dan sumber-sumber lainyang sekiranya akan diperlukan dalam penulisan bahan ajar, seperti: photo, gambar,bagan, atau yang lainnya.
Langkah pertama yang perlu disiapkan dan dipelajari tatkala akan menyusun bahanajar adalah kurikulum/GBPP dari suatu bidang studi/mata pelajaran yang akan disusunbahan ajarnya. Kurikulum digunakan sebagai acuan, baik yang berkaitan dengan tujuanmata pelajaran, tujuan setiap topik (TPU), struktur materi bahan ajar, rancanganstrategi/metode, dan pengembangan untuk kegiatan evaluasi.Setelah kurikulum/GBPP di atas dipahami, langkah selanjutnya adalah mempelajaristruktur materi dari bahan ajar yang dikembangkan, yakni terkait dengan scope dan
sequence. Kedua hal ini harus dikembangkan sedemikian rupa dengan memperhatikanaspek-aspek metodologis dan psikologis anak didik.Langkah terakhir pada tahap persiapan ini adalah mengumpulkan berbagai sumber yangdiperlukan, baik yang terkait dengan buku-buku, jurnal, makalah, dan bahan-bahan lainyang akan digunakan sebagai pelengkap bagi penulisan bahan ajar selanjutnya.
b. Penulisan Draft Bahan Ajar
Setelah bahan ajar disusun dan dikembangkan dengan menggunakan model tertentu,tahapan selanjutnya adalah diskusi isi draft bahan ajar. Diskusi dapat dilakukan melaluifokus group discussion (FGD) dalam KKG maupun MGMP dengan melibatkan beberapaahli terkait, yaitu: ahli materi, ahli bahasa, dan ahli kurikulum. Bahan ajar yang telahdidiskusikan dan telah mendapat berbagai masukan dari para ahli, kemudian direvisisesuai dengan masukan yang ada.
c. Penyelesaian
Tahapan akhir dari kajian draft bahan ajar, adalah memperhatikan aspek kebahasaan,keterbacaan (readibility study), kosa kata yang digunakan termasuk tingkat kesulitanbahasa dikaitkan dengan pengguna utama (target audience).Kemudian kelengkapanbahan penunjang lainnya seperti gambar, tabel, dsb.

C. Pengemasan Bahan Pembelajaran
Secara leksikal, kata “kemasan” merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “package”yang berarti “bungkus”, “pak” atau “paket”. Sedangkan kata”pengemasan” merupakanterjemahan dari kata “packaging” yang berarti mengepak atau membungkus. Dengandemikian kemasan dapat diartikan sebagai produk yang dihasilkan oleh kegiatan atauproses pengemasan yaitu proses desain dan pembuatan kemasan untuk barang eceran.Pengemasan diterapkan sama untuk semua produk konsumsi dan produk industrial.Ada dua alasan utama yang berkaitan dengan fungsi kemasan, yang pertama adalahadanya suatu peradaban yang lebih kompleks dan standar kehidupan yang lebih tinggiyang menjadikan sebuah produk perlu untuk memiliki kemasan yang lebih rapih dalampengertian fungsional.Yang kedua, kemasan menjadi suatu bagian penting dari prosespenjualan atau pendistribusian berkaitan dengan minat pengguna untuk membeli ataumenggunakan produk tersebut.
Sebuah kemasan yang baik tidak akan menjual apapun jika konsep pengemasannyatidak tepat walaupun tidak berarti menjual produk yang buruk. Sedangkan sebuahkemasan yang buruk bisa memberikan citra yang jelek terhadap suatu produk yang sangatbaik, bagaimanapun baiknya pemikiran dan konsep pengemasannya. Jika pengemasanakan digunakan semaksimal mungkin dalam proses pemasaran, kemasan harus langsungmenampilkan sejumlah fungsi vital, kemasan harus melindungi produk dan menjaganyatetap dalam kondisi yang baik, memberi kesan mudah difungsikan, mudah didistribusikansecara ekonomis, efektif biayanya dan memiliki daya jual.
Berdasarkan konsep kemasan dan pengemasan di atas, maka dapat dipahami bahwaaspek kemasan merupakan bagian dari proses perancangan (desain) yang berkaitandengan fungsi dan penampilansebuah produk. Adapun produk yang dimaksud adalahbahan belajar melalui teknologi informasi.Dengan demikian bahan belajar (produk) yangdimaksud harus memenuhi persyaratan terlindungi dan terjaga dalam kondisi yang baik,memberi kesan mudah difungsikan, mudah didistribusikan secara ekonomis, efektifbiayanya dan memiliki daya jual.

D. Kawasan Teknologi Pembelajaran
Berbagai pendekatan dapat digunakan oleh seorang perancang kemasan bahanbelajar, salah satunya adalah dengan menggunakan kawasan teknologi pembelajaran.Dalam kawasan teknologi pembelajaran terdapat lima kawasan yang didasarinya, dimanapara peneliti dapat berkonsentrasi pada satu bidang kawasan. Walaupun demikian karenahubungan ini bersifat sinergistik, maka peneliti dapat memfokuskan diri pada satukawasan atau cakupan dalam kawasan tertentu dan menarik manfaat teori dan praktik darikawasan yang lainnya.(Seels, 1994).
Kawasan –kawasan yang dimaksud adalah kawasan desain, kawasan pengembangan,kawasan pemanfaatan, kawasan pengelolaan dan kawasan penilaian. Hubungan darimasing-masing kawasan dengan kawasan teknologi pembelajaran sebagai kawasan utamadapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:


E. Karateristik anak usia SD
Pandangan tentang hakikat peserta didik telah banyak dikemukakan oleh para ahli baik dari segi psikologis, pedagogies, maupun filosofis-antropologis. Tokoh pendidikan yang menganut paham empirisme dari Inggris John Lock mempunyai pandangan bahwa anak itu lahir sebagai tabula rasa (kertas putih) dan lingkunganlah yang akan menulisi kertas putih itu. Sejalan dengan pandangan ini para penganut behaviorisme seperti Pavlov, B.F. Skinner, dkk berpandangan bahwa anak belajar secara pasif merespon stimulus dan atau reinforcement dari lingkungan atau manusia di dalam lingkungan yang telah dikondisikan.Sebaliknya, penganut nativisme berpendapat bahwa anak itu pada dasarnya telah memiliki pembawaan secara kodrati dari kelahiran yang tidak dapat dirubah/ oleh pengaruh lingkungan atau pendidikan. Pandangan berikutnya adalah dari kaum interactionsit, yang berpendapat bahwa anak itu seagai kertas putih yang dapat ditulisi oleh lingkungannya dan memiliki pembawaan, keduanya saling mempengaruhi satu sama lainnya dalam menentukan kepribadian anak. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Jean Piaget bahwa anak itu pada hakikatnya secara aktif membangun pikirannya sendiri melalui aktivitas-aktivitas yang berada pada lingkungan fisik dan sosialnya.Pandangan ini dikenal dengan paham konstrutivisme. (Anning A., 1994; bruce, T.,1987) ditulis ulang oleh Suharjo, 2006.
Dilihat dari karateristik anak pertumbuhan fisik dan psikologisnya anak mengalami pertumbuhan jasmaniah maupun kejiwaannya.Pertumbuhan adalah peralihan tingkah laku atau fungsi kejiwaan dari yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi.Pertumbuhan dan perkembangan itu berlangsung secara teratur dan terus menerus kearah kemajuan. Sebagaimana dikemukakan oleh Anggela Anning (1994) perkembangan dan belajar anak itu sebagai berikut: Pertama; kemampuan berfikir anak itu berkembang secara sekuensial dan kongkrit menuju absrtak. Kedua; Anak harus siap menuju tahap perkembangan berikutnya dan tidak boleh dipaksakan untuk bergerak menuju tahap perkembangan kognitif yang lebih tinggi, misalnya membaca permulaan, mengingat angka dan belajar kontroversi.Ketiga; Anak belajar melalui pengalaman langsung khususnya melalui aktivitas bermain.Keempat; Anak memerlukan perkembangan kemampuan penggunaan bahasa yang dapat digunakan secara efektif di sekolah.Kelima; Perkembnagan sosial anak bergerak dari egosentris menuju kepada kemampuan untuk berempati dengan yang lain. Keenam; Setiap anak sebagai seorang individu, masing-masing memiliki cara belajar yang unik.
Pandangan diatas menunjukan bahwa perkembangan kemampuan berpikir anak bergerak secara sekuensial dari berfikir konkrit ke berfikir abstrak. Hal ini sejalan dengan apa yang di kemukakan oleh Jean Piaget. Menurut piaget tahap-tahap perkembangan anak itu secara hierarkis terdiri dari empat tahap, yaitu tahap sensori motori, tahap pra operasional, tahap operasi konkrit dan tahap operasi formal. Pada tahap sensori motoris (0-2 tahun) anak tidak/belum mempunyai konsepsi tentang obyek yang di tatap.Ia hanya dapat mengetahui hal-hal yang ditangkap dengan inderanya. Selanjutnya pada tahap praoperasional (2-6/7 tahun) anak mulai timbul pertumbuhan kognitifnya, tetapi masih terbatas pada hal-hal yang dapat dijumpai dilingkungannya saja.Baru pada akhir tahun ke dua anak mulai mengenal simbol/nama.Pada tahap operasi konkrit (6/7-11/12 tahun) anak sudah mengetahui simbol-simbol matematis, tetapi belum dapat menghadapi hal-hal yang abstrak.Dalam tahap ini anak mulai berkurang egosentrisnya dan lebih sosiosentris (mulai membentuk peer group).
Akhirnya pada tahap operasi formal anak sudah mempunyai pemikiran yang abstrak pada bentuk-bentuk yang lebih kompleks.Anak sekolah dasar berusia antara 6 – 7 tahun. Dalam usia tersebut, selain memiliki karateristik seperti tersebut diatas, anak-anak SD juga memiliki karateristik pertumbuhan kejiwaan sebagai berikut: 1) pertumbuhan fisik dan motorik maju pesat. Hal ini sangat penting perannannya bagi perkembangandasar yang diperlukan sebagai makhluk individu dan sosial, 2) kehidupan sosialnya diperkaya selain kemampuan dalam hal kerjasama juga dalam hal bersaing dan kehidupan kelompok sebaya., 3) semakin menyadari diri selain mempunyai keinginan, perasaaan tertentu juga semakin bertumbuhnya minat tertentu, 4) kemampuan berpikir masih pada tingkat persepsional, 5) dalam bergaul, bekerjasama dan kegiatan bersama tidak membedakan jenis, yang menjadi dasar adalah perhatian dan pengalaman yang sama, 6) mempunyai kesanggupan untuk memahami sebab akibat, 7) ketergantungan pada orang dewasa semakin berkurang. (tim dosen IKIP malang 1980) .
Memperhatikan karateristik usia anak SD diatas maka sangat dimungkinkan seorang pengembangan instruksional mendesain seperangkat media pembelajaran menggunakan teknologi komputer. Dengan menggunakan komputer materi pelajaran yang masih bersifat abstrak dapat di konkritkan, sehingga anak SD dapat memahami meteri pelajaran dengan mudah. Contoh lain adalah media pembeljaran berbasis komputer dapat menghadirkan pengalaman langsung, misalnya untuk menjelaskan ikan didalam lautan, seorang anak dapat melihat langsung tanyangan di layer monitor komputer dengan berbagai penjelasan suara dan efek animasi yang mengesankan seolah anak mengalami langsung kehidupan di dalam lautan. Atau untuk menjelasakan peristiwa gunung api meletus, seorang pengembang instruksional dapat membuat animasi gunung berpai meletus. Tentunya masih banyak contoh lain yang dapat membantu anak SD dalam memahami dan mempelajarai materi pelajaran dengan mudah dan menyenangkan.

F. Tinjauan pembelajaran berbasis komputer untuk anak SD
Pembelajaran Berbasis Komputer  biasanya memiliki karakteristik sebagaimana yang dimiliki oleh program instructional. Karakteristik utama program instruction dan PBK, menurut Burke (1982) ada 3 macam yaitu; Small steps, Active responding, dan Immediately feedback. Karakteristik PBK yang baik secara rinci memuat komponen-komponen yang memudahkan belajar seperti:
a)             Pertama, Bahan penarik perhatian, Upaya untuk menarik perhatian siswa dilakukan agar siswa termotivasi untuk belajar. Bahan penarik perhatian dapat berupak kata, musik atau suara. Misanya kata “selamat datang adik-adik” yang memposisikan siswa disapa oleh komputer, penyajian kata juga dapat di animasikan dan deberi warna-warni sehingga tampak lebih menarik dan disukai oleh anak-anak usia SD. Dengan teknik penyajian warna-warna, musik, animasi, dan suara yang menyebabkan anak tertarik untuk belajar lebih lanjut.
b)             Kedua, penyampaian kompetensi, rumusan tentang kemampuan apa yang harus dikuasai atau dicapai oleh siswa selama proses belajar menggunakan program PBK perlu disampaikan kepada siswa, karena dengan mengetahui kompetensi yang akan di capai oleh siswa diharapkan siswa akan semakin termotivasi untuk belajar.
c)             Ketiga, Tes prasyarat, jika diperlukan, tes prasyarat berisi tes yang berfungsi untuk mengukur kecakapan siswa mengenai prasyarat yang harus dipenuhi untuk dapat mengikuti program instruksional yang dikembangkan. Jika memang tidak diperlukan maka tes prasyarat tidak perlu di adakan, sebagai contoh seorang anak SD yang ingin belajar tentang perkalian hendaknya ia di tes terlehih dahulu tentang penjumlahan, hal tersebut dimaksudkan agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam mempelajarai program PBK.
d)             Keempat, Prates, Berisi tes untuk mengukur sejauhmana siswa SD menguasai bidang/materi yang akan dipelajari dengan menggunakan program PBK yang dikembangkan.
e)             Kelima, Uraian isi atau materi. pada komponen yang menguraikan tentang keseluruhan materi yang diajarkan kepada siswa agar mereka mencapai kemampuan atau kompetensi, penyampaian materi disajikan dengan menggunakan kata-kata yang komunikatif dan disesuaikan dengan bahasa anak.
f)              Keenam, Ilustrasi grafis, agar penampilan frame menjadi lebih menarik dan mampu memunculkan kemauan belajar bagi siswa.
g)             Ketujuh, Latihan/tugas, Penyusunan soal latihan dikembangkan dari butiran tes yang dijabarkan dari rumusan tujuan khusus pembelajaran menjadi soal-soal latihan. Dengan soal-soal latihan siswa /si belajar akan mendapatkan balikan mengenai pencapaian proses belajarnya.
h)             Kedelapan, Penjelasan atau rambu-rambu jawaban latihan. Informasi yang diperlukan pemakai sehubungan dengan kesulitan yang dialaminya dalam menjawab soal-soal. Penjelasan disini juga melengkapi balikan.
i)               Kesembilan, Rangkuman, Rangkuman adalah tinjauan kembali (review) tentang apa yang telah dipelajari siswa. Macam-macam rangkuman meliputi: rangkuman verbal, rangkuman diagram, rangkuman tabulasi, rangkuman rumpun pohon dan rangkuman skematik. Beberapa petunjuk dalam menulis rangkuman diantaranya harus ditulis ringkas dan padat, Memuat ide-ide kunci, Membangun dan mengembangkan isi pelajaran, Ditampilkan secara mencolok dan memberikan tekanan, Menarik perhatian untuk dibaca.
j)               Kesepuluh, Pascates, Berisi soal-soal untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai kemampuan setelah siswa mengikuti program yang dikembangkan.
k)             Kesebelas, Kunci jawaban dan balikan, Hal ini dilakukan agar siswa dapat mengetahui hasil belajar mereka dengan melihat hasil jawaban yang mereka jawab pada lembar latihan/soal apakah jawaban mereka salah atau benar, disamping itu juga dalam balikan harus memberikan informasi mengapa suatu jawaban dikatakan salah atau benarsehingga siswa dituntun untuk menemukan jawaban yang benar bukan sekedar mencoba-coba.

G. Media Pembelajaran Berbasis Computer.
Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswa.Lebih dari itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan.Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah memungkinkan komputer memuat dan menayangkan beragam bentuk media di dalamnya. Dalam hal ini Heinich, Molenda, & Russel (1996: 228) mengemukakan bahwa : “…It has ability to control and integrate a wide variety of media – still pictures, graphics and moving images, as well as printed information. The computer can also record, analyze, and react to student responses that are typed on a keyboard or selected with a mouse“.
Saat ini teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word processor) tetapi juga sebagai sarana belajar multi media yang memungkinkan peserta didik membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan.Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi.Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi pembelajaran yang relevan misalnya rancangan grafis dan animasi.
Multimedia berbasis komputer dapat pula dimanfaatkan sebagai sarana dalam melakukan simulasi untuk melatih keterampilan dan kompetensi tertentu.Misalnya, penggunaan simulator kokpit pesawat terbang yang memungkinkan peserta didik dalam akademi penerbangan dapat berlatih tanpa menghadapi risiko jatuh. Contoh lain dari penggunaan multimedia berbasis komputer adalah tampilan multimedia dalam bentuk animasi yang memungkinkan mahasiswa pada jurusan eksakta, biologi, kimia, dan fisika melakukan percobaan tanpa harus berada di laboratorium.
Perkembangan teknologi komputer saat ini telah membentuk suatu jaringan (network) yang dapat memberi kemungkinan bagi siswa untuk berinteraksi dengan sumber belajar secara luas.Jaringan komputer berupa internet dan web telah membuka akses bagi setiap orang untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan terkini dalam bidang akademik tertentu.Diskusi dan interaksi keilmuan dapat terselenggara melalui tersedianya fasilitas internet dan web di sekolah.
Penggunaan internet dan web tidak hanya dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kegiatan akademik siswa tapi juga bagi guru.Internet dan web dapat memberi kemungkinan bagi guru untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan dalam mata pelajaran yang menjadi bidang ampuannya. Melalui penggunaan internet dan web, guru akan selalu siap mengajarkan ilmu pengetahuan yang mutakhir kepada siswa. Hal ini tentu saja menuntut kemampuan guru itu sendiri untuk selalu giat mengakses website dalam bidang yang menjadi keahliannya. Hal ini sejalan dengan definisi Pannen (2003) mengenai media dan teknologi pembelajaran di sekolah dalam arti luas yang mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan sumberdaya manusia (humanware)yang dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.
Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual dimana kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa (pola bermedia). Beberapa bentuk penggunaan komputer media yang dapat digunakan dalam pembelajaran di SD meliputi:
1.  Penggunaan Multimedia Presentasi.
Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoretis, digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang. Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia projector yang memiliki jangkauan pancar cukup besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa. Program ini dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif maupun kinestetik. Hal ini didukung oleh teknologi perangkat keras yang berkembang  cukup lama, telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kegiatan presentasi. Saat ini teknologi pada bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelumnya.
Penggunaan perangkat lunak perancang presentasi seperti Microsoft power point yang dikembangkan oleh Microsoft inc” Corel presentation yang dikembangkan olehCoral inc” hingga perkembangan terbaru perangkat lunak yang dikembangkanMacromedia inc, yang mengembangkan banyak sekali jenis perangkat lunak untuk mendukung kepentingan tersebut.
Berbagai perangkat lunak yang memungkinkan presentasi dikemas dalam bentuk multimedia yang dinamis dan sangat menarik. Perkembangan perangkat lunak tersebut didukung oleh perkembangan sejumlah  perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk yang paling banyak memberikan pengaruh dalam penyajian bahan presentasi digital saat ini adalah perkembangan monitor, kartu video, kartu audio serta perkembangan proyektor digital (digital image projector) yang memungkinkan bahan presentasi dapat disajikan secara digital untuk bermacam-macam  kepentingan dalam berbagai kondisi dan situasi, serta ukuran ruang dan  berbagai karakteristik audience. Tentu saja hal ini menyebabkan perubahan besar pada trend metode presentasi saat ini, dan dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).Pengolahan bahan presentasi dengan menggunakan komputer tidak hanya untuk dipresentasikan dengan menggunakan alat presentasi digital dalam bentuk Multimediaprojector (seperti LCD, In-Focus dan sejenisnya), melainkan juga dapat dipresentasikan melalui peralatan proyeksi lainnya, seperti over head projector (OHP) dan film slides projector yang sudah lebih dahulu diproduksi. Sehingga lembaga atau instansi yang belum memiliki perangkat alat presentasi digital akan tetapi telah memiliki kedua alat tersebut, dapat memanfaatkan pengolahan bahan presentasi melalui komputer secara maksimal. Dalam sudut pandang proses pembelajaran, presentasi merupakan salah satu metode pernbelajaran. Penggunaannya yang menempati frekuensi paling tinggi dibandingkan dengan metode lainnya. Berbagai alat yang dikembangkan, telah memberikan pengaruh yang sangat basar bukan hanya pada pengembangan kegiatan praktis dalam kegiatan presentasi pembelajaran akan tetapi juga pada teori-teori yang mendasarinya. Perkembangan terakhir pada bidang presentasi dengan alat bantu komputer telah menyebabkan perubahan tuntutan penyelenggaraan pembelajaran. Di antaranya tuntutan terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilan para guru dalam mengolah bahan-bahan pembelajaran ke dalam media presentasi yang berbasis komputer.
2. CD Multimedia Interaktif
CD interaktif dapat digunakan pada pembelajaran di sekolah sebab cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa terutama komputer. Terdapat dua istilah dalam perkembangan CD interaktif ini yaitu Computer Based Instructuion (CBI) dan Computer Assisted Instructuion (CAI) .Sifat media ini selain interaktif juga bersifat multi media terdapat unsur-unsur media secara lengkap yang meliputi sound, animasi, video, teks dan grafis. Beberapa model multimedia interaktif di antaranya:
§  Model Drill: Model drills dalam CBI pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
§  Model Tutorial: Program CBI tutorial dalam merupakan program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak berupa program komputer yang berisi materi pelajaran. Metode Tutorial dalam CAI pola dasarnya mengikuti pengajaran Berprograma tipe Branching yaitu informasi/mata pelajaran disajikan dalam unit – unit kecil, lalu disusul dengan pertanyaan. Respon siswa dianalisis oleh komputer (Diperbandingkan dengan jawaban yang diintegrasikan oleh penulis program) dan umpan baliknya yang benar diberikan. (Nana Sudjana & Ahmad Rivai:139). Program ini juga menuntut siswa untuk mengaplikasikan ide dan pengetahuan yang dimilikinya secara langsung dalam kegiatan pembelajaran.
§  Model Simulasi: Model simulasi dalam CBI pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
§  Model Games: Model permainan ini dikembangkan berdasarkan atas “pembelajaran menyenangkan”, di mana peserta didik akan dihadapkan pada beberapa petunjuk dan aturan permainan. Dalam konteks pembelajaran sering disebut dengan Instructional Games (Eleanor.L Criswell, 1989: 20)
Pada umumnya tipe penyajian yang banyak digunakan adalah “tutorial”.Tutorial ini membimbing siswa secara tuntas menguasai materi dengan cepat dan menarik.Setiap siswa cenderung memiliki perbedaan penguasaan materi tergantung dari kemampuan yang dimilikinya.Penggunaan tutorial melalui CD interaktif lebih efektif untuk mengajarkan penguasaan Software kepada siswa dibandingkan dengan mengajarkan hardware.Misalnya tutorial Microsoft Office Word, Access, Excel, dan Power Point. Kelebihan lain dari CD interaktif ini adalah siswa dapat belajar secara mandiri, tidak harus tergantung kepada guru/instruktur. Siswa dapat memulai belajar kapan saja dan dapat mengakhiri sesuai dengan keinginannya.
3.  Video Pembelajaran.
Selain CD interaktif, video termasuk media yang dapat digunakan untuk pembelajaran di SD. Video ini bersifat interaktif-tutorial membimbing siswa untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi.Siswa juga dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktek sesuai yang diajarkan dalam video. Penggunaan CD interaktif di SD cocok untuk mengajarkan suatu proses. Misalnya cara penyerbukan pada tumbukan, teknik okulasi, pembelahan sel, proses respirasi dan lain-lain.
4. Internet
Internet, singkatan dari interconection and networking, adalah jaringan informasi global, yaitu,“the largest global network of computers, that enables people throughout the world to connect with each other¨. Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R. Licklider dari MIT (Massachusetts Institute Technology) pada bulan Agustus 1962.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri. “Through independent study, students become doers, as well as thinkers”(Cobine, 1997). Para siswa dapat mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum, database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, data statistik, (Gordin et. al., 1995). Informasi yang diberikanserver-computers itu dapat berasal dari commercial businesses (.com), government services(.gov), nonprofit organizations (.org), educational institutions (.edu),
Siswa dapat berperan sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analis, tidak hanya konsumen informasi saja.Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan pembelajaran dan melakukan pencarian yang sesuai dengan kehidupan nyatanya (real life). Siswa dapat belajar bekerjasama (collaborative) satu sama lain. Mereka dapat saling berkirim e-mail (electronic mail) untuk mendiskusikan bahan ajar. Selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru siswa dapat berkomunikasi dengan teman sekelasnya.


BAB  III
PENUTUP
.
A.      KESIMPULAN
Mengembangkan program pembelajaran berbasis komputer untuk siswa Sekolah dasar merupakan tuntutan dari kemajuan teknologi saat ini, oleh sebab itu seorang guru SD atau pengembang pembelajaran harus mencoba mendesain dan mengembangkan materi pelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis  teknologiinformasi. Dalam mendesain dan mengembangkan program PBK harus memperhatikan aspek-aspek dalam pengembangan diantaranya karateristik anak usia SD, jenis materi yang akan dikembangkan dan metode pengembangan program. Jika aspek-aspek diatas dapat dipenuhi maka kemasan program pembelajaran berbasis komputerakan dapat membantu siswa SD dalam proses pembelajaran.
Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswa.Lebih dari itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan.Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah memungkinkan komputer memuat dan menayangkan beragam bentuk media di dalamnya.
Saat ini teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word processor) tetapi juga sebagai sarana belajar multi media yang memungkinkan peserta didik membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan.Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi.Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi pembelajaran yang relevan misalnya rancangan grafis dan animasi.
Beberapa bentuk penggunaan komputer media yang dapat digunakan dalam pembelajaran di SD meliputi:
1.  Penggunaan Multimedia Presentasi.
2. CD Multimedia Interaktif
Beberapa model multimedia interaktif di antaranya:
§  Model Drill
§  Model Tutorial.
§  Model Simulasi.
§  Model Games
3.  Video Pembelajaran.
4. Internet
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri. “Through independent study, students become doers, as well as thinkers”(Cobine, 1997). Para siswa dapat mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum, database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, data statistik, (Gordin et. al., 1995).

B.       SARAN
Seiring kemajuan zaman dan perkembangan teknologi seorang guru SD atau pengembang pembelajaran diharapkan dapat mendesain dan memanfaatkan media pembelajaranberbasis teknologi informasi. Dalam mendesain dan mengembangkan program pembelajaran berbasis teknologi informasi dengan memperhatikan karateristik anak usia SD, jenis materi yang akan dikembangkan dan metode pengembangan program. Agar pembelajaran di sekolah dasar dapat mendapatkan hasil yang memuaskan dan berkesan pada diri anak.








DAFTAR PUSTAKA.

Ismaniati Ch. (2001). Pengembangan program pembelajaran berbantuan komputer, Yogyakarta. FIP UNY
Dahar Ratna Wilis (1989). Teori-teori belajar, Bandung: Erlangga
Rumini Sri, dkk (2000). Psikologi pendidikan, Yogyakarta: FIP UNY
Suharjo (2006).Mengenal pendidikan Sekolah Dasar; Teori dan Praktek, Jakarta: Depdiknas Dikti, Direktorat Ketenagaan.
Heinich Robert. (1996). Instructional Media and Technologies for Learning. NewJersey: Prentice-Hall Inc..
Nina W. Syam. (2004). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan.Makalah.Disajikan pada Diskusi Panel. UPI Bandung.
Rahmi, Rivalina. (2004) Pola Pencarian Informasi di Internet. Jurnal Teknodik Jakarta :Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan, Depniknas.
Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional (2008).  Media Pembelajaran dan Sumber Belajar.Materi Diklat Calon Pengawas Sekolah/Pengawas Sekolah. Jakarta








  MAKALAH
  KEMASAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR MELALUI      
   PENGGUNAAN TEKNOLOGI  INFORMASI (TI)

 









Disusun oleh :
BUDI RAHMAN, M.Pd
NIP 19820426 20060 1 011








  DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
  UPT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
  SDN KANDANGAN KOTA 2
 JULI  2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu dipanjatkan kehadirat Allah Swt. berkat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul ”Kemasan Pembelajaran Di Sekolah Dasar Melalui PenggunaanTeknologi Informasi (TI ). Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. yang telah membawa peradaban umat manusia ini dari zaman kegelapan sampai kepada zaman yang terang benderang yang penuh dengan nur ilahiyah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis tunggu untuk perbaikan penulisan yang akan datang.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan arahan berbagai pihak, khususnya kepala sekolah, rekan-rekan guru dan juga kelurga, dan teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga.
Selanjutnya dengan selesainya pembuatan makalah ini, Penulis juga memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya serta ucapan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan dan semangat untuk selesainya makalah ini, dan juga kepada kepala sekolah dan seluruh rekan – rekan guru yang memberikan saran, dan masukan saya ucapkan beribu terima kasih.
Akhirnya, Penulis ucapkan semoga makalah ini bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya untuk pembaca semuanya. Amin.


Kandangan,     Juli  2016

Penulis,


Budi Rahman
NIP 19820426 20060 1 011






DAFTAR ISI


HalamanSampul...................................................................................................................... i
Lembar Pengesahan  ............................................................................................................. ii
Kata Pengantar...................................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................................... iv

BAB I        PENDAHULUAN
A.  Pendahuluan.................................................................................................. 1
B.  Rumusan Masalah......................................................................................... 2
C.  Tujuan............................................................................................................ 2

BAB II       PEMBAHASAN
A.    Hakikat Kemasan Bahan Belajar melalui Teknologi Informasi.... .................. 3
B.     Prosedur Pengembangan Bahan Ajar …………………................................. 5
C.     Pengemasan Bahan Pembelajaran………………………............ .................. 6
D.    Kawasan Teknologi Pembelajaran................................................................... 7
E.     Karateristik anak usia SD …………………………………….... .................. 8
F.      Tinjauan pembelajaran berbasis computer untuk anak SD........... ................ 10
G.    Media Pembelajaran Berbasis Computer....................................................... 12

BAB III     PENUTUP
A. Kesimupulan................................................................................................. 17
B. Saran ............................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………......... .............    19




Tidak ada komentar:

Posting Komentar